Pandawa Lima merupakan tokoh yang tidak dapat dipisahkan dengan kisah
Mahabarata. Pandawa Lima adalah sebutan untuk lima bersaudara, putra
dari Pandu Dewanata yakni Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa.
Namun kisah Pandawa Lima kali ini ada di salah satu pesantren
tradisional yang dibangun lebih dari satu abad lampau, tepatnya pada
tahun 1908 oleh Al Mukarrom Mbah Yai Harun Al-Kempeke.
Lahirlah
keluarga kecil dengan jasa yang sangat besar dan dikagumi oleh seluruh
santri dan kiai. Yaitu keluarga Mbah Kiai Haji ‘Aqiel Siroj. Awalnya
Kiai Aqil adalah salah satu santri di Pondok Pesantren Kempek yang di
asuh oleh Mbah Yai Harun. Karena beliau terkenal cerdasnya, lalu beliau
dinikahkan oleh anak Mbah Yai Harun dari istri kedua yaitu Nyai, Hj.
Afifah.
Dibinalah kelurga kecil di ruang lingkup pesantren. Kiai
Aqiel pada tahun 1960-an merintis Majlis Tarbiyatul Mubtadi’ien guna
mengektifkan pendidikan di Pesantren Kempek Cirebon. Dan dari
pernikahanya lahirlah 5 putra:
Abuya KH Ja’far Shodiq Aqiel Siroj.
Di antara putra-putra kiai Aqiel beliau adalah salah satu putra yang
paling tegas, cerdas dan teguh dalam pendidrinya. Kiai alumni Pondok
Pesantren Lirboyo juga ini menjadi Pengasuh Majlis Tarbiyatul
Mubtadi’ien Pondok Pesantren Kempek yang di rintis oleh ayahnya setelah
ayahnya tiada. Beliau juga ia mendirikan Yayasan Kyai Aqiel Siroj (KHAS )
Kempek guna memberikan pendidikan yang luas untuk pesantren kempek dan
menjadi ketuanya.
Bukan hanya itu resolusi beliau. Beliau juga
menjadi Ketua MUI Cirebon dan juga menjadi Mustasyar PCNU Cirebon.
Kesibukannya bukan hanya dalam organisasi Islam tapi beliau juga
kembangkan ilmunya dengan mengajar Kitab AlFiyah dengan santri-sanri
pesantren Kempak. Beliau di karuni 6 Putra – putri dengan Ny. Hj. Daimah
yaitu putri dari uwanya yaitu KH. Nashir Abu Bakar ( Kiai Kempek ).
putra-putrinya pun ikut membantu pengembangan MTM Pesantren Kempek Putra
dan Putri juga Pendidikan Yayasan KHAS Kempek.
DR KH Said Aqiel Siroj. Beliau lahir di rublic
pesantren kempek tepatnya pada 3 juli 1953. Putra kyai aqiel ini adalah
salah satu putra yang terjun langsung dalam orang yang berpengaruh di
dunia. Beliau aktifkan pemikiran, kecerdasan dan ke’arifannya di
Nahdlatul Ulama (NU) dengan membawa visi misi pesantren. Ia pun Menjadi
Ketua Umum PBNU (2010-sekarang), penasehat MTM Pontren Kempek, dan juga
menjadi wakil kakatnya di Yayasan KHAS Kempek Cirebon.
Di antara
putra kyai aqiel, hanya Kang Saidlah yang berlama-lama di Makkah sampai
berkeluarga di kota kelahiran Nabi ini. Dan mempunyai title yang sangat
luar biasa. Beliau di karuni 4 putra dan putri. Semua puta-putrinya di
lahirkan di Arab dengan Ibu Ny. Hj. Nurhayati Abdul Qadir.
KH Muh. Musthofa Aqiel Siroj. Tutur katanya selalu
membuat orang yang mendengarkan menjadi luluh hati, beliau adalah
Mubaligh Kondang. Semua bahasa lokal hampir beliau kuasai. Anak ke tiga
kyai aqil ini adalah kiai mubaligh yang handal dalam pembicaraan
da’wahnya sampai-sampai beliaupun di jadikan Mustasyar Ikhwanul
Muballighin. Iapun menjadi Penasihat MTM Pontren Kempek, dan juga
menjadi mudhir pengajiannya para kyai wilayah 3 cirebon yaitu Majlis
Dirosah Ilmiah Al-Ghadier di bawah naungan Yayasan KHAS Kempek dan MTM.
Bukan
hanya kakaknya (Kang Said) yang aktif dalam Nahdlatul Ulama tapi Kang
Muh (nama akrab beliua) juga ikut berperan dalam kemaslahatan NU.
Tepatnya menjadi Katib Syuriah PBNU. Dan menjadi bendahara dalam
kependidikan Yayasan KHAS Kempek.
Kesibukannya bukan hanya di
geluti dengan berdakwah dan berorganisasi saja tapi ia pun kembangkan
ilmunya dengan mengajar para kyai-kyai sewilah tiga Cirebon setia jum’at
siang (ba’da jum’atan) dengan kitab Tafsir Jalallain dan mengajar santri-santrinya dengan Kitab pasaran setiap pagi dengan Kitab Ihya Ulummuddien
karangan Imam Ghazali. Beliau di karuniai 4 putra dengan putri Pengasuh
Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Mbah Yai Maemun Zubair yaitu Nyai. Hj.
Shobihah.
KH Ahsin Syifa Aqiel Siroj. Alim dan Cerdas juga
istiqamah. Ketiga kakak-kakatnya yang menuruni ayahandanya adalah kang
Ahsin bahkan Abuya Ja’far sangat kagum dengan semua yang di miliki oleh
adiknya ini. Kecil hingga dewasa sampai ayanhnya wafat beliau hanya di
didik oleh ayahnya, tidak seperti kakak-kakaknya atau adiknya.
Beliau
tidak pernah menginjakan kakakinya ke pesantren lain kecuali di ruang
lingkup Pesantren Kempek. Kini beliau menjadi Pimpinan Majlis Tarbiyatul
Mubtadi’ien Pesantren Kempek. Dan beliaupun selalu istiqamah dalam
pembelajaran santri-santri Majlis Tarbiyatul Mubtadi’ien dengan berbagai
kitab. Beliau di karuniai 2 putri dengan putrid kiai kempek yaitu Nyai.
Hj. Iin Muhsinah.
KH Ni’amillah Aqiel Siroj. Cerdas dan gaul. Kang
Ni’am adalah kyai yang mudah bergaul dengan siapa saja. Sopan dan
santun, tegas dan bijaksana. Beliau di percaya menjadi Kepala Madrasah
KHAS Kempek dan Menjadi Ketua Umum Muhadhoroh MTM Pesantren Kempek.
Beliau di karuniai 3 Putra-Putri dengan putri Kiai Buntet Yaitu Nyai.
Hj. Titim Fatimah.
Kelima Putra Mbah Yai Aqiel Siroj banyak dijuluki oleh sebagian
golongan dengan sebutan Pandawa Lima. Beliau-beliau inilah sang pendekar
dari Pesantren Kempek, ulama–ulama yang dibutuhkan oleh umat, bangsa
dan negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar