Kamis, 23 Februari 2012


Akhir Wasiat Nabi Muhammad saw Kepada Umatnya
Senin, 18 Januari 2010


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : صَعِدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْمِنْبَرَ وَكَانَ آخِرَ مَجْلِسٍ جَلَسَهُ مُتَعَطِّفًا مِلْحَفَةً عَلَى مَنْكِبَيْهِ قَدْ عَصَبَ رَأْسَهُ بِعِصَابَةٍ دَسِمَةٍ فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ : أَيُّهَا النَّاسُ إِلَيّ َ، فَثَابُوْا إِلَيْهِ ثُمَّ قاَلَ : أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ هَذَا الْحَيَّ مِنَ اْلأَنْصَارِ يَقِلُّوْنَ وَيَكْثُرُ النَّاسُ فَمَنْ وَلِيَ شَيْئًا مِنْ أُمَّةٍ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عََلَيْهِ وَسَلَّمَ فاَسْتَطَاعَ أَنْ يَضُرَّ فِيْهِ أَحَدًا أَوْ يَنْفَعَ فِيْهِ أَحَدًا فَلْيَقْبَلْ مِنْ مُحْسِنِهِمْ وَيَتَجَاوَزْ عَنْ مُسِيِّهِمْ .
( صحيح البخاري )
Dari Ibn Abbas radhiyallahu ;anhuma berkata : Nabi saw naik ke mimbar beliau saw, dan itu adalah majelis terakhir beliau saw sebelum wafat, beliau berselimut dg kain tebal dilibatkan pd kedua pundak beliau saw, dan kepalanya diikat dg kain berminyak dan menghitam sebab obat, lalu beliau mungucap Hamdalah dan memuji Allah swt, lalu bersabda : “wahai kalian, kemarilah padaku kesemua kalian”, maka para sahabat berdesakan kepada beliau saw, lalu beliau bersabda : “Amma Ba;du, sungguh wilayah ini adalah wilayah Anshar, dan mereka akan semakin sedikit dan ummat akan semakin banyak, maka siapapun pemimpin dari Ummat Muhammad saw yg bisa membawa keburukan pada seseorang (kaum), dan bermanfaat bagi orang (kaum) lainnya, maka terimalah kebaikannya dan maafkan kesalahannya” (Shahih Bukhari)


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ الحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ واَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجمَعِ اْلكَرِيْمِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ الْجَلْسَةِ اْلعَظِيْمَةِ...
Limpahan puji ke hadirat Allah subhanahu wata'ala Yang selalu bersama kita , Yang telah berfirman :
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
( الحديد : 4 )
" Dan Dia ( Allah ) bersama kamu dimana pun kamu berada , dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan " ( QS. Al Hadid : 4 )
Ia selalu bersama kalian dimanapun kalian berada , menghibur mereka yang ingin bertobat bahwa dia bersama Allah , memberi teguran kepada para pendosa bahwa mereka dilihat Allah , memberi hiburan kelembutan dan kasih sayang bagi yang beribadah bahwa ia bersama Allah , demikian jawaban Ilahi untuk semua jenis sanubari dan pemikiran bahwa Allah bersama kalian dimanapun kalian berada dan dalam keadaan apapun , baik dalam gelombang fikiran kegelapan atau keluhuran , Ia dekat dengan kita , bisa menimpakan musibah dan bisa menjauhkan musibah , bisa melimpahkan anugerah atau menyingkirkan anugerah . Maka beruntunglah mereka yang meminta , yang selalu menjawab seruan-Nya , yang selalu menjawab dengan Labbaikallahumma labbaik , ku datang kepada-Mu wahai Rabbi.. menyambut kelembutan dan kasih sayang-Mu , yang dengan itu alam semesta menyambutnya sebagai hamba yang dimuliakan Allah , jika dia telah dimuliakan Allah maka alam semesta dikenalkan untuk mengenal namanya , demikian riwayat Shahih Al Bukhari bahwa Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ .
( رواه البخاري )
" Sesungguhnya Allah SWT jika mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata : “ Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “ Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini .” ( Shahih Al Bukhari)
Maka orang yang mau mencintai Allah dan menyayangi Allah berarti ia telah dicintai Allah karena ia tidak bisa mencintai Allah kecuali ia telah disetujui oleh Allah . Jika ia merindukan Allah berarti Allah juga telah rindu kepadanya sebagaimana firman Allah dalam hadits qudsy :
إِذَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا
" apa bila hamba-Ku mendekatkan dirinya satu jengkal kepada-Ku , niscaya Aku mendekat kepadanya satu hasta "
Setiap kali kita rindu kepada Allah , maka Allah lebih rindu kepada kita . Jika kita ingin dekat dengan Allah , maka Allah lebih ingin dekat dengan kita , jika kita memohon pengampunan kepada Allah , belum selesai kesungguhan permohonan kita untuk diampuni tapi Allah telah mengampuni kita , demikian agungnya Sang Maha Pengampun Yang tidak membutuhkan panjangnya lisan untuk menyampaikan ucapan , dengan sekejap Allah melihat getaran jiwamu yang ingin kembali kepada-Nya yang ingin dekat kepada-Nya , maka kejap itu telah merubah sedemikian banyak ketentuan burukmu di masa mendatang .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Ketentuan Allah itu lebih cepat dari kedipan mata , maka beribu juta ketentuan berubah dalam kehidupan kita , betapa meruginya mereka yang terus menuruti keinginannya untuk semakin jauh dari Allah , berapa ribu juta kejadian buruk yang akan berubah mengarah kepadanya , dan berapa banyak kejadian baik yang akan menjauh darinya karena ia menjauh dari Yang Maha memiliki kebaikan , karena ia menjauh dari Yang Maha memiliki anugerah dan ia mendekat kepada kemurkaan-Nya .
Hadirin hadirat , maka mendekatlah dan sampailah kepada pintu kelembutan , aku dan kalian di malam hari ini dihadirkan karena rindu dengan kelembutan-Nya , kita telah diberi kesempatan hadir dan kita telah berada dalam payung kelembutan-Nya , jangan lemparkan fikiran kita keluar dalam kehinaan tetapkan di dalam payung cahaya kelembutan Ilahi , dan jangan berhenti berdoa sebab mereka ahlul ma'rifah billah berdoa dan beristighfar untuk setiap nafasnya yang tidak rindu kepada Allah . " Ya Allah ampuni dosa-dosaku , ampuni nafas-nafasku yang tidak rindu kepada-Mu di masa lalu " , demikian keadaan mereka . Dimana keadaanku dan keadaan kalian , di mana shalatku dan shalat kalian ?! . Mereka ketika melakukan sujud maka sanubarinya dipenuhi cahaya sujud , mereka ruku' jiwanya dipenuhi dengan cahaya ruku' , mereka mengucapkan :
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
" Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya "
Lalu membaca doa setelah ruku' :
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ اْلأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ .
" Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak , yang baik dan penuh dengan berkah , (Aku memuji-Mu dengan) pujian sepenuh langit dan sepenuh bumi , sepenuh apa yang di antara keduanya , sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu "
Kita bisa bayangkan bagaimana balasan Allah terhadap ucapan itu , balasannya sepuluh kali lebih besar dari ucapan itu hingga 700 kali lipat , salahkah jika kita mengucapkannya satu atau dua detik dan mendalami maknanya ?! . Dan didalam sujud kita mngucapkan :
سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلَأعْلَى وَبِحَمْدِهِ
" Maha Suci Tuhanku, Yang Maha Tinggi "
Betapa tingginya keagungan nama Allah Yang Maha Tinggi , Alam semesta beserta isinya tidak menyamai keagungan nama Allah Yang Maha Tinggi , kita mendapatkan pahalanya dan dikalikan 10 hingga dikalikan 700 , kalau shalat berjama'ah maka dikalikan 27 , jika memakai siwak dikalikan 70 , MasyaAllah!!! Wahai Yang Maha Dermawan kedermawanan-Mu tidak tertahan , Wahai Yang Maha Baik kelembutan-Mu dan kebaikan-Mu terus berlimpah , namun beri kami kesadaran betapa indahnya Engkau wahai Allah , jiwa ini sering lupa dan terpejam dari hal-hal yang luhur .
Hadirin hadirat ynag dimuliakan Allah
Sampailah kita pada malam hari ini dalam tuntunan mulia sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , orang yang paling berlemah lembut diantara semua makhluk Allah . Tidak ada satu makhluk pun yang lebih berkasih sayang lebih dari sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , sebagaiman firman Allah :
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
( القلم : 4 )
" Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur " . ( QS. Al Qalam : 4 )
Dan beliau itu adalah nabi yang rauuf ar raahim , dan tidak diberikan gelar itu kepada makhluk lainnya kecuali nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa pada kitab Taurat dijelaskan tentang sifat-sifat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :
لاَ يَدْفَعُ بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةُ وَلَكِنْ يَعْفُوْ وَيَصْفَحُ
" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak membalas kejahatan dengan kejahatan , tetapi memaafkan dan mengampuni " .
Ini salah satu ciri-ciri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam , dan semoga ciri-ciri itu kita warisi pula . Ya Allah penuhi jiwa kami dengan jiwa pemaaf , penuhi jiwa kami dengan jiwa yang selalu ingin mengampuni , yang dengan itu Kau penuhi hari-hari kami dengan cahaya pengampunan-Mu , Ya Rabbi . Dan dijelaskan pula di dalam Taurat :
وَلَنْ يَقْبِضَهُ اللهُ تَعَالَى حَتَّى يُقِيْمَ بِهِ الْمِلَّةُ اْلعَوْجَاء بِأَنْ يَقُوْلُوْا لَا إِلهَ إِلَّا الله وَيَفْتَحُ بِهَا أَعْيُنًا عُمْيًا وَآذَانًا صُمََّا وَقُلُوْبًا غُلْفًا .
" Allah tidak akan mewafatkannya sampai ditegakkan agama yang telah diselewengkan sehingga mereka berkata " Laa ilaaha illallah " dan dengan itu akan membuka mata yang buta , membuka telinga yang tuli dan membuka hati yang gelap dan mati "
Demikian riwayat Shahih Al Bukhari bahwa di dalam Taurat dijelaskan tentang sifat-sifat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ; beliau tidak membalas kejahatan dengan kejahatan , tetapi memaafkan dan mengampuni , dan beliau tidak akan wafat sampai beliau menegakkan Aqidah yang telah diselewengkan , sampai manusia mengenal kalimat " Laa ilaaha illallah " . Dan tuntunan nabi Muhammad shallallahu 'alihi wasallam membuka mata yang buta , membuka telinga yang tuli dan membuka hati yang gelap dan mati . Hadirin hadirat , bukan berarti orang yang buta matanya akan bisa melihat dengan tuntunan , tentunya bukan itu maksudnya . Yang dimaksud adalah , ketika seseorang telah sampai kepadanya tuntunan Sang Nabi maka ia akan melihat hal-hal yang dimuliakan Allah , hal-hal yang dicintai oleh Allah subhanahu wata'ala . Ketika ia melihat kenikmatan maka ia bersyukur , ketika ia melihat musibah maka ia berdoa . Demikian indah penglihatannya , terbuka penglihatannya kepada keluhuran sehingga sampailah ia kepada derajat ahlul ihsan , yaitu :
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
" Engkau beribadah kepada Alloh seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Dia pasti melihatmu ."
Orang seperti ini yang dimaksudkan adalah orang yang buta menjadi melihat bahwa alam semesta ini ada pemiliknya , barat dan timur ini ada pemiliknya , penglihatannya ada yang menciptanya hingga ia mengenal Allah , dan ia senang mendengar hal-hal yang mulia . Berbeda di telinganya antara mendengar nama Allah dengan mendengar nama makhluk . Ia asyik jika mendengar nama Allah , ia kurang senang mendengar nama selain Allah , jika senang mendengar nama yang lain tapi jika mendengar nama Allah disebut maka bergetar hatinya dengan khusyu'. Demikian keadaan telinga yang dibuka oleh tuntunan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Mereka yang asyik mendengar gemuruh nama Allah disebut , sungguh mereka itulah orang-orang yang diqiyaskan di dalam Taurat dalam riwayat Shahih Al Bukhari , bahwa telinga yang tuli itu terbuka hingga bisa membedakan antara nama Allah dengan nama makhluk , berbeda bagi mereka ketika nama Allah yang disebut .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa Nabi Isa bin Maryam As ketika ia melihat seorang pencuri kemudian ia berkata kepada pencuri itu : " Kau telah mencuri " , dan pencuri itu berkata " tidak " , maka nabi Isa berkata : " sungguh aku telah melihat dengan mataku sendiri bahwa kau telah mencuri " , orang itu berkata : " Demi Allah , aku tidak mencuri " , kemudian nabi Isa berkata : " shadaqallahu wa kazabat 'ainii / Allah Yang Maha benar dan mataku yang dusta " . Tidak mau ia berbenturan dengan nama Allah , matanya tidak mau diadu dengan nama Allah .
Oleh sebab itu dalam syariat harus dua orang saksi yang melihat tidak boleh hanya satu orang saja . Dalam sebuah riwayat yang tsiqah di dalam Ma'jam Al Kabir dan di dalam riwayat yang tsiqah lainnya , ketika Allah subhanahu wata'ala memberikan ujian kepada nabi Khidhir dengan keagungan nama-Nya hingga suatu saat datang seseorang kepadanya dan meminta shadaqah kepadanya maka ia berkata : " Aku tidak memiliki apa-apa untuk dishadaqahkan " , maka orang itu berkata : " As-aluka billah , aku meminta kepadamu dengan nama Allah " , maka nabi Khidir berkata : " Jika kau telah menyebut nama Allah , aku tidak bisa mengatakan kata " Tidak " lagi , memang aku tidak memiliki apa-apa maka juallah diriku sebagai budak , karena diriku tidak ada artinya dibanding dengan nama Allah subhanahu wata'ala " . Maka orang itu berkata : " kau sungguh-sungguh dengan ucapanmu ? " , maka nabi Khidir berkata : " iya aku sungguh-sungguh , juallah diriku karena diriku tidak berarti apa-apa dibanding dengan nama Allah dan kau meminta dengan nama Allah " , maka ia pun membawa dan menjualnya sebagai budak , dan dibeli oleh seseorang kemudian orang itu membawa budaknya yaitu nabi Khidir AS ke rumahnya . Tetapi ia tidak diperintah oleh tuannya sampai beberapa hari , maka nabi Khidir bertanya kepada orang yang membelinya : " wahai tuan , kau telah membeliku dan aku telah menjadi budakmu tapi mengapa kau tidak memerintah aku ? " , maka tuannya berkata : " Kau ini sepertinya orang yang sangat berwibawa sehingga aku tidak berani memerintahmu , jangan-jangan kau ini adalah raja karena kau begitu berwibawa bukan seperti budak " , maka nabi Khidhir berkata : " perintahlah aku " , maka tuan itu berkata : " baiklah kalau kau mau membantu aku, disana ada beberapa bongkahan batu seperti gunung kalau bisa tolong pindahkan batu itu ke tempat lain semampumu saja , aku mau berangkat ke pasar sebentar" . Setelah tuannya pulang dari pasar , semua batu telah dipindahkan ke tempat yang diinginkan . Maka ia berkata : " wahai budakku , kau ini siapa , pekerjaan ini meskipun dikerjakan oleh sepuluh orang belum akan selesai dalam tiga hari , tapi kau mengerjakannya sendiri " , maka nabi Khidir berkata : " Dengan izin Allah " . Maka tuannya berkata : " Baiklah kalau begitu , aku dan keluargaku akan pergi ke luar kota dan rumahku akan direnovasi , maka engkau bantulah semampumu , besok aku pulang " . Setelah ia berangkat dan pulang keesokan harinya , ia mendapati rumahnya telah rapi dan selesai direnovasi . Maka tuannya berkata : " jika aku kumpulkan para kuli bangunan untuk merenovasinya maka tidak akan selesai dalam puluhan hari , tapi kau selesaikan dalam satu malam " , maka nabi Khidir berkata : " dengan izin Allah " . Maka tuan itu berkata : " sekarang jawab dengan jujur kau ini siapa ? " , nabi Khidir menjawab : " Aku hamba Allah " , tuannya pun bertanya lagi dan nabi Khidir menjawab : " aku ini tidak lebih dari hamba Allah " , maka sang tuan berkata lagi : " Aku bertanya kepadamu demi keagungan nama Allah , siapa engkau ? " , maka ia berkata : " Aku Khidir Nabiyyullah " , maka orang itu pun bersimpuh mencium kaki dan lutut nabi Khidir seraya berkata : " wahai nabi Allah , limpahkan bala' kepadaku , agar jangan sampai aku di azab Allah di akhirat karena aku telah memperbudak seorang nabi " , maka nabi Khidir berkata : " Tidak , engkau tidak salah , kau tidak memperbudak seorang Nabi karena kau tidak tau " , maka ia berkata : " Wahai nabi Allah apa yang engkau mau ? " , nabi Khidir berkata : " Kalau engkau mau bebaskanlah aku agar aku bebas beribadah " , maka tuan itupun berkata : " Kau telah aku bebaskan wahai Nabi Khidir " . Maka nabi Khidir berkata : " Maha Suci Allah yang membuat aku terperbudak karena nama-Nya dan terbebaskan karena nama-Nya . Demikian keadaan orang-orang yang mengagungkan nama Allah subhanahu wata'ala .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sampailah kita pada ucapan sang Nabi tadi , hingga terbuka mata dari kebutaannya , semua manusia yang tidak mengetahui iman dan kemuliaan Allah maka ia tergolong orang buta di hari kiamat . Semua orang yang tidak mendengar dan tidak bisa membedakan nama Allah dengan nama makhluk-Nya maka ia adalah orang yang tuli di hari kiamat , jiwa yang tidak mengenal keagungan nama Allah . Bagaimana dengan jiwaku dan jiwa kalian ? sinarilah jiwa kami dengan cahaya-Mu wahai Rabby , jangan Engkau jadikan kami berkumpul dengan kelompok orang-orang yang hatinya gelap , tapi jadikanlah kami orang yang memiliki hati yang selalu bercahaya , Ya Rahman Ya Rahim .
Sampailah kita pada hadits agung sayyidina nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , inilah khutbah terakhir beliau sebelum wafat , majelis beliau yang terakhir sebelum beliau wafat . Beliau keluar dalam keadaan demam berat setelah beberapa hari tidak keluar , dan disebutkan dalam hadits yang kita baca tadi bahwa kepalanya diikat dengan kain hingga menghitam karena banyaknya obat dipakaikan di kain yang diikatkan di kepala beliau karena sakit kepalanya yang dahsyat , dan beliau dalam hari-hari terakhir mencapai sakaratul maut , beliau menutup dirinya dengan rida' ( sorban ) dengan gemetar beliau naik ke atas mimbar dan berdiri seraya berkata : " Wahai manusia kemarilah berkumpul kepadaku " , maka para sahabat berdesakan ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau berkata dalam kalimat-kalimat yang menjadi khutbah terakhir sang nabi : " bahwa ketahuilah akan datang waktunya nanti dimana Anshar akan semakin sedikit dan ummat akan semakin banyak , maka siapa pun yang menjadi pemimpin dari ummat Muhammad , jika ia memiliki aib , atau kesalahan pada seseorang tapi memiliki kebaikan pada orang lainnya , dalam riwayat lain ia memiliki kesalahan pada suatu kelompok orang tapi memiliki kebaikan pada kelompok lainnya , maka maafkan kesalahannya dan terima kebaikannya " , inilah akhir ucapan nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , dan beberapa hari kemudian beliau saw wafat . Inilah akhir wasiat nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada kita ,
Jadi jelaslah jika ada ummat nabi Muhammad yang memimpin kita baik dia RT , RW , Lurah , atau siapapun selama dia muslim ummat sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , maka Rasul telah berwasiat untuk menghormati mereka karena mereka adalah ummat sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Terimalah kebaikannya dan maafkanlah kesalahannya , kalau ada yang salah tentu benahi dengan cara yang baik , inilah akhir wasiat sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam disaat beliau dalam keadaan gemetar mencapai akhir-akhir sakaratul maut . Dan dalam khutbah di dalam riwayat lainnya Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berkata :
سَتَرَوْنَ بَعْدِيْ أَثْرَةً فَاصْبِرُوْا حَتَّى تَلْقَوْنِيْ عَلَى الْحَوْضِ
" Kalian akan berjumpa dengan hal yang tidak kalian sukai , maka bersabarlah sampai kalian berjumpa denganku di telaga haudh "
Hadirin hadirat , inilah nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam idolaku dan idola kalian .Ketika di akhir hidupnya demikian wasiat-wasiat beliau yaitu agar tidak berpecah belah antara rakyat dengan pemimpinnya , tidak saling hantam antara rakyat dengan pemimpinnya karena akan membuat orang kafir tertawa melihat muslimin saling hantam satu sama lain . Tidak perlu kita yang menghancurkan , tetapi merekalah yang akan hancur sendiri . Maka tenanglah dan damailah , sejukkan hatimu dan jangan terjun kepada hal-hal yang membawa kerusakan dan perpecahan muslimin .
Biarkan mereka yang bertanggungjawab melaksanakan tanggungjawabnya , yang memiliki tugas menjalankan tugasnya . Dan tugas kita adalah menenangkan bangsa demi menenangkan hati sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Selama ummat Muhammad yang memimpin , maka kita maafkan kesalahannya dan kita terima kebaikannya , bukan karena orang itu , tapi karena cinta kita kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Ketika sayyidina Abu Bakr As Shiddiq Ra , orang yang sangat mencintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat lainnya sangat terkejut dengan wasiat nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam ini ,
Diantara bentuk cinta mereka adalah sayyidina Zaid bin Haritsah orang yang sangat mencintai Rasul , dia tidak mau memilih yang lain kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai idolanya , tidak ada selain nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Sayyidina Zaid bin Haritsah ikut nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam .. Maka Zaid bin Haritsah diberikan pilihan : " Wahai Zaid lalu engkau mau kemana , maka Zaid berkata : " Ya Rasulullah aku tidak memilih orang selainmu , maka jangan kau suruh aku untuk memilih orang selainmu wahai nabi , jangan sesekali kau meminta aku untuk memilih orang lain selainmu !" .
Demikian indahnya sayyidina Zaid bin Haritsah RA , demikian indahnya cinta mereka kepada sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Dimana derajat mereka di hari kiamat kelak , beruntung orang yang jiwanya bersama mereka . Semoga aku dan kalian kelak di hari kiamat berkumpul bersama mereka , orang-orang yang tidak mau memilih yang lain untuk cintanya kepada makhluk Allah lebih daripada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Wahai Allah jangan pilihkan bagi kami kekasih lebih dari sayyidina nabi Muhammad . Kita memiliki banyak kekasih , ada ayah bunda , istri , suami , anak , kerabat , teman dan lainnya tetapi jangan satupun melebihi cinta kita kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , idola kita tercinta . Sejahat-jahat kami , seburuk-buruk kami , sebanyak-banyak dosa kami perbuat tapi sungguh demi Allah idola kami tetap sayyidina Muhammad shallallahu 'alihi wasallam .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Cintanya para sahabat kepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam mengalir kepada Ahlu bait Rasul shallallahu 'alaihi wasallam , sehingga sayyidina Abu Bakr As Shiddiq Ra berkata :
اُرْقُبُوْا مُحَمَّدًا فِيْ أَهْلِهِ
" Jagalah ( muliakanlah / peliharalah ) Muhammad mengenai ahlu baitnya " (shahih Bukhari)
Demikian perintah Abu Bakr As Shiddiq , dan beliau berkata dalam riwayat Shahih Al Bukhari : " Aku lebih suka menyambung silaturrahmi dengan ahlu bait Rasulullah daripada dengan kerabatku sendiri " . Karena cintanya kepada nabi Muhammad shallallahu 'alihi wasallam , cintanya mengalir pada ahlu bait Rasul shallallahu 'alaihi wasallam , padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memuliakan beliau dengan kemuliaan besar . Kita lihat bagaimana Allah memuliakan para shiddiqin , diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika Rasulullah berdiri di atas gunung Uhud dan gunung itu berguncang , maka Rasul berkata :
اُثْبُتْ أُحُد فَإِنَّمَا عَلَيْكَ نَبِيٌّ وَصِدِّيْقٌ وَشَهِيْدَانِ
" Tenanglah wahai Uhud sesungguhnya di atasmu ada nabi , shiddiq , dan dua orang syahid "
Mengapa Rasul tidak mengatakan " di atasmu ada Nabi dan ada Abu Bakr " , tetapi beliau mengatakan As Shiddiq dan dua orang yang akan mati syahid . Hal ini menunjukkan bukan hanya Abu Bakr As Shiddiq Ra saja yang bisa menenangkan goncangan gunung atau gempa bumi menjadi tenang . Rasul telah memerintahkan kepada gunung untuk tenang ketika diinjak oleh nabi atau As Shiddiq atau orang mati syahid , hal ini telah diperintah oleh Rasul shallallahu 'alaihi wasallam . As Shiddiq bukan hanya sayyidina Abu Bakr As Shiddiq Ra saja . As Shiddiq adalah orang yang bersungguh-sungguh ingin dekat kepada Allah , para shalihin , para wali Allah , dan para Ulama' yang shalih yang menjalankan sunnah sang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam , merekalah para shiddiqin .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Gunung tidak pantas berguncang jika ada di atasnya orang yang As Shiddiq atau dua orang yang mati syahid , demikian sabda nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Maka bala' dan musibah akan jauh dari keberadaan para shalihin , shiddiqin dan para muqarrabin .
Inilah rahasia kemuliaan tuntunan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , dan tentunya kita tidak lupa pada belahan jiwa sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , sayyidatuna Fathimah Az Zahra' . Dimana saat-saat terakhir setelah Rasulullah berkhutbah dan masuk ke rumahnya lalu memanggil sayyidah Fathimah Ra (Shahih Bukhari) seraya berkata : " Wahai anakku Fathimah , aku mohon izin untuk wafat " maka menangislah sayyidatuna Fathimah dan setalah itu dia tersenyum , maka sayyidatuna Aisyah yang melihat dari kejauhan heran dan bertanya-tanya .
Setelah sayyidatuna Fathimah keluar maka sayyidah Aisyah bertanya : " Apa yang telah dikatakan nabi sehingga kau menangis kemudian tersenyum ? " maka sayyidah Fathimah berkata : " Aku tidak diizinkan bicara sampai nabi telah wafat " . Maka setelah nabi wafat , Sayyidah Aisyah bertanya kepada sayyidah Fathimah apa yang telah dikatakan Rasul ketika itu kepadamu wahai Fathimah , maka sayyidah Fathimah berkata : " Waktu itu Rasul meminta izin kepadaku bahwa beliau akan wafat dan meninggalkanku , maka aku menangis , lalu Rasul berkata : " kau adalah orang pertama yang akan menyusulku , wahai Fathimah kau adalah pemimpin seluruh wanita di sorga " , maka sayyidatuna Fathimah tersenyum . Sayyidatuna Fathimah menangis lalu tersenyum , bukan senyum karena bahagia menjadi wanita yang paling mulia , tetapi karena menjadi kebanggaan ayahnya . Ayahnya bangga sebab ia menjadi pemimpin wanita di surga , maka gembira sayyidatuna Fathimah dan gembira karena akan cepat menyusul ayahnya dan tidak akan lama berpisah , demikian sang ayah nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang bersabda :
فاَطِمَة بِضْعَةٌ مِنِّيْ فمَنْ أَغْضَبَهَا أَغْضَبَنِيْ
" Fathimah adalah belahan jiwaku , maka siapa yang membuatnya murka maka ia telah membuat aku murka " (shahih Bukhari)
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Tentunya kita memahami satu riwayat tsiqah dalam Shahih Al Bukhari ketika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersujud di Ka'bah sebelum Fath Makkah , ketika itu para kuffar qurays menumpahkan kotoran onta di pundak beliau dan ketika itu beliau tidak bergerak dari sujudnya , maka sayyidatuna Fathimah keluar dari rumah ketika melihat ayahnya dilempari kotoran onta , kemudian ia mendudukkan ayahnya dan membersihkan kotoran itu dari tubuh ayahnya sambil menangis , maka berkatalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam : " Ishbirii ya fathimah / sabarlah wahai fathimah " .
Kita melihat betapa lemahnya keadaan putri Rasulullah di saat itu yang menangisi ayahnya , namun kelak di hari kiamat Rasul telah bersabda ketika semua orang kebingungan dalam desakan mahsyar dan semua orang diperintahkan untuk melintasi shirat ( jembatan ) , yang jembatan itu sangatlah kecil dan berjatuhan orang-orang ke dalam neraka , kait-kait dari neraka langsung mengambil para pendosa dan menjatuhkannya dari jembatan itu , disaat itu diperintahkan untuk melintasi shirat maka semua orang mundur tidak berani untuk melintasi shirat , maka disaat itu terdengar suara :
ياَ أَهْلَ الْجَمْعِ نَكسُوْا رُؤُوْسَكُمْ وَغُضُّوْا أَبْصَارَكُمْ حَتَّى تَمُرَّ فاَطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ عَلَى الصِّرَاطِ
" Wahai yang berkumpul di mahsyar tundukkan kepala kalian , dan tundukkan pandangan kalian sampai Fathimah putri Muhammad melintas di shirat "
Semua orang menundukkan kepala sebagai penghormatan untuk melintasnya putri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam , sayyidatuna Fathimah Az Zahra' Ra . Demikian mulianya putri Rasul shallallahu 'alaihi wasallam walaupun di dunia sepertinya tiada berdaya yang membersihkan kotoran onta sambil menangis , dan di waktu yang lain dalam riwayat yang shahih bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada salah satu penduduk Anshar karena tiga hari tidak makan , maka ia makan sedikit dan beliau berkata : " tolong bungkus untuk Fathimah , karena fathimah dua hari juga belum makan " .
Demikian keadaannya di dunia , tetapi di akhirah seluruh manusia mendengar siapa Fathimah Az Zahra' , semua kepala tunduk menghormati sayyidatuna Fathimah Az Zahra' RA . Semoga aku dan kalian bersama sayyidatuna Fathimah , bersama ayah sayyidah Fathimah, sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , Ya Rahman Ya Rahim .
Kita bermunajat kepada Allah subhanahu wata'ala semoga Allah muliakan hari-hari kita dengan keluhuran , semoga Allah damaikan jiwa kita , damaikan wilayah kita , damaikan bangsa kita , dan menjauhkan bencana dari kita Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzal Jalali wal Ikram Ya Dzatthawli wal in'aam . Hadirin hadirat , seluruh nama Yang Maha Luhur dan Maha Agung , ingatlah bahwa kita semua akan wafat meninggalkan semua yang kita lihat dan kita dengar dan setelah itu ruh akan berkumpul dengan siapa ? , semoga bersama dengan muhajirin dan Anshar , bersama para ulama , bersama ahlu bait Rasulullah , bersama sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Di hari kiamat ruh bersama siapa ? jika dipanggil kelompok pezina berdiri dengan kelompoknya , kelompok pencuri berdiri dengan kelompoknya , kelompok pengumpat berdiri dengan kelompoknya , maka disaat itu nama kita dipanggil di kelompok mana ? , semoga kita berada di kelompok orang yang merindukan Rasulullah sehingga wajah kita pun berdiri di saat itu , ketika dipanggil kelompok ahlus sujud terlihat wajah kita berdiri dalam kelompok ahlus sujud , ketika dipanggil kelompok orang-orang yang rindu pada Allah maka wajah kita juga terlihat dalm kelompok yang rindu kepada Allah , Amin Ya Rabbal 'Alamin . Rabbi .. benahi hari-hari kami , benahi keadaan kami . Masing-masing diantara kami mempunyai masalah atau kesusahan yang hingga malam ini belum terselesaikan , maka pastikan penyelesaiannya Ya Allah , baik itu masalah dunia dan masalah akhirah , masalah dunia dan masalah dosa , kepada siapa kami mengadu kalau bukan kepada-Mu Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim..
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا...
Katakanlah bersama-sama..
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ...لاَإلهَ إِلاَّ الله... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالىَ مِنَ اْلأَمِنِيْنَ
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sekaligus saya menyampaikan terimakasih atas perhatian dan suksesnya acara-acara besar kita dengan keberadaan guru mulia kita di beberapa minggu yang lalu , suksesnya acara Senayan dan acara Monas berkat partisipasi hadirin hadirat sekalian . Alhamdulillah hal itu sangat memuaskan dan menggembirakan beliau , terus memuji jama'ah dan majelis kita , setiap kali beliau melihat ada yang memakai jaket hitam beliau membuka kaca mobil dan berkata : " ini jama'ah Majelis Rasulullah " , beliau bangga dengan majelis ini , dan hal itu sungguh merupakan kegembiraan bagi kita dan cita-cita kita bisa membuat beliau bangga , semoga dengan itu bangga pula Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam .
Meskipun di awal beliau sedih ketika sampai di Bandara , melihat Indonesia penuh dengan kemunkaran dan kerusakan , banyak wanita yang membuka aurat , pria yang menghindar dari hal-hal yang mulia , namun ketika beliau melihat jaket-jaket hitam yang berlambang masjid Nabawy dengan tulisan Majelis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam , beliau gembira karena hal itu adalah syiar besar , Alhamdulillah acara di Senayan dan Monas jamaah sedemikian banyaknya hingga tidak bisa lagi diprediksi jumlahnya .
InsyaAllah kita akan berkumpul kembali sebagaimana yang telah kita sampaikan kepada beliau yaitu pada tanggal 12 Rabi'ul Awal bertepatan dengan tanggal 26 Februari 2010 yang akan datang di Monas , InsyaAllah . Tidak jadi di Gelora Bung Karno karena bertepatan dengan hari Jum'at , kita khawatir jika jama'ah yang terakhir keluar akan sulit mencapai ke Masjid untuk shalat Jum'at . Kalau di Monas kita dekat dengan Istiqlal , dan mungkin acara akan dimulai sangat pagi sekitar jam 07.00 atau 07.30 sehingga sebelum panas acara sudah selesai .
Walaupun guru mulia tidak bisa hadir pada acara tersebut , namun doa dan dukungan beliau hadir , dan kehadiran kita membawa kesenangan bagi beliau dan semoga acara itu menjadi hadiah besar bagi sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Dan sampai saat ini guru mulia belum sampai di Tarim Yaman , beliau masih terus berputar di sekitar Kanada , Spanyol , Belgia , Perancis dan lainnya terus menyampaikan dakwah kedamaian sayyidina Muhammad di negara-negara Eropa dan beliau akan kembali ke Tarim kota tempat beliau tinggal hanya 3 hari pada tanggal 4,5,dan 6 Februari kemudian melanjutkan lagi perjalanannya ke Nairobi di Afrika dan lainnya untuk melanjutkan dakwahnya .
Ya Allah…semoga Allah berikan kekuatan kepada beliau , beliau lelah di Indonesia dan lelah di semua negara , ingin tenang beribadah namun terus terganggu dengan ummat , maka berilah beliau ketenangan dan kekuatan Ya Rahman Ya Rahim . Dan jadikan kita semua selalu bersama beliau dan selalu mencintai beliau dunia dan akhirah , Amin Allahumma Amin . Kita teruskan acara kita dengan mengenang kembali indahnya Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam , dan ingatlah wasiat Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bahwa pemimpin yang muslim jika ia mempunyai kesalahan maka maafkanlah dan ambillah hal-hal yang baik darinya , inilah hadits Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam . Yang bertanggungjawab silahkan melaksanakan tanggungjawabnya , dan yang bertugas laksanakan tugasnya , kita akan terus menjalankan hal-hal yang menenangkan dan menyenangkan hati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam . Kenalkan ummat yang munkar , teman yang dalam perzinahan , teman yang dalam perjudian , kenalkan pada taubat ajak mereka ke masjid , ajak mereka ke majelis , hal-hal seperti ini menyenangkan hati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam , jangan menjadi pemicu terpecah belahnya Muslimin . Tafaddhal masykuraa

Banyak Umat Sayidina Muhammad saw
Mengikuti Kebiasaan Orang Non Muslim
Senin, 25 Januari 2010


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لَتَتَّبِعُنَّ سُنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوْهُ ، قُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ اَلْيَهُوْد وَالنَّصَارَى ، قَالَ فَمَنْ ؟
“ Sungguh kalian ( banyak diantara ummatku ) yang akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, lalau sehasta demi sehasta . Kami ( para sahabat ) berkata : “ wahai Rasulullah, kebiasaan orang sebelum kami maksudnya siapa?, Yahudi dan Nasrani kah?, rasul bersbada: “ siapa lagi kalau bukan mereka ? “ ( Shahih Al Bukhari )



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh>

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِيْ هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ
Limpahan puji ke hadirat Allah , Maha Penguasa setiap ruh dan jiwa , Maha menerangi jiwa dan sanubari dengan cahaya khusyu’ , Maha menenangkan jiwa dengan lezatnya doa , Maha memberi kemuliaan dalam sanubari agar terang benderang dan menjauh dari segala perbuatan hina dan selalu ingin dekat dengan Yang Maha Bercahaya , Allah Sang Penerang tunggal seluruh langit dan bumi , menerangi sanubari hamba-hamba-Nya , menuntun mereka dengan tuntunan-tuntunan keluhuran dengan perantara hamba-hamba-Nya yang dipimpin oleh kekasih-Nya , sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang dengan mencintai beliau maka sampailah seseorang kepada kesempurnaan iman , seraya bersabda :
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ

“ Belum sempurna iman seorang diantara kalian sampai aku lebih dicintainya dari ayah dan ibunya, dari anak-anaknya dan dari seluruh manusia “. Berkata Hujjatul Islam wabarakatul anam Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari , menukil perkataan Hujjatul Islam Al Imam Qadhi Iyadh yang berkata : “ Belum sempurna iman seseorang sebelum benar-benar memahami tingginya derajat sang nabi melebihi seluruh makhluk-Nya Allah” , makhluk Allah yang paling mulia sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , makhluk Allah yang menjadi rahasia kelembutan Ilahi yang abadi bagi hamba-hamba yang terpilih untuk mencapai keluhuran Allah subhanahu wata’ala .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Maka terangkaltlah derajat para sahabat rasul radiyallahu ‘anhum wa ardhahum , sebagaimana yang telah saya sampaikan di malam Selasa yang lalu bahwa ketika gunung Uhud berguncang , Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
اُثْبُتْ أُحُد فَإِنَّمَا عَلَيْكَ نَبِيٌّ وَصِدِّيْقٌ وَشَهِيْدَانِ
“ Tenanglah wahai Uhud sesungguhnya di atasmu ada nabi , shiddiq , dan dua orang syahid “ Mereka adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alihi wasallam , sayyidina Abi Bakr As Shiddiq , sayyidina Umar bin Khattab dan sayyidina Utsman bin Affan Radiyallahu ‘anhum , namun nabi tidak menyebut namanya , tidak menyebut ada Abu Bakr , Umar dan Utsman tetapi beliau menyebut dengan “ Nabiy , Shiddiq , Syahiidan “. Kalau Shiddiq berarti bukan Abu Bakr As Shiddiq saja , siapapun para shiddiqin yang berkesinambungan dari masa ke masa , maka dengan keberadaan seorang As Shiddiq di atas sebuah gunung maka tidak pantas gunung itu berguncang dengan instruksi nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam . Maka yang seharusnya ada musibah yang terjadi akan menjadi jauh dengan keberadaan para shiddiqin yaitu orang yang bersungguh-sungguh dalam mencapai keridhaan Allah mereka adalah para wali Allah ,Ulama , dan Shalihin .
Namun sebaliknya, Rasul selalu menghindari tanah atau tempat-tempat yang dimurkai Allah , wilayah-wilayah bekas injakan orang-orang yang dimurkai Allah . Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa ketika rasul shallahu ‘alaihi wasallam dalam perjalanan menuju Tabuk , rasul melewati tempat atau kampung bekas kaum tsamud ribuan tahun yang lalu , maka Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Jangan ambil sesuatu dari tempat itu , dan jangan meminum air dari sumur-sumurnya karena Allah pernah menurunkan bala’ di tempat ini kepada kaum Tsamud “. Demikian tempat-tempat yang pernah diturunkan musibah oleh Allah di masa-masa lalu (tempat-tempat yg pernah dimurkai Allah swt), Rasulullah tidak mau berhenti untuk mengambil air atau makanan dari tempat itu , lewat saja dengan segera dan tidak mau berhenti .
Namun sebaliknya , tempat-tempat suci dan mulia maka para nabi dan rasul ingin selalu dekat dengannya . Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa nabi Musa ketika telah mendekati ajal , nabi Musa selalu ingin banyak beribadah maka diutuslah malaikat Izrail untuk mengujinya , ketika malikat Izrail datang ia ditampar oleh nabi Musa yang ketika itu ia berwujud manusia hingga keluar matanya dari tempatnya, maka kembalilah malaikat Izrail kepada Allah dan berkata : “ wahai Allah , Engkau mengutus aku kepada orang yang tidak mau mati , orang yang bisa melawan kepadaku “ , maka Allah subhanahu wata’ala menjawab : “ kembali kau kepada Musa katakan kepadanya jika dia ingin terus hidup maka tempelkan tangannya di kulit seekor kerbau dan berapa jumlah rambut ynag tersentuh telapak tangannya maka usianya akan bertambah sebanyak rambut kerbau yang tersentuh tangannya itu “ .
Maka datanglah malaikat Izrail as kepada nabi Musa as dengan wujud manusia dalam keadaan matanya telah disembuhkan oleh Allah dan berkata kepada nabi Musa : “Allah berkata jika kau ingin tetap hidup maka tempelkan tanganmu di seekor kulit kerbau dan berapa banyak rambut kerbau yang tersentuh maka sebanyak itulah akan bertambah nyawamu“ , nabi Musa as bertanya : “lalu setelah itu apa ?“ , malaikat Izrail as menjawab : “ setelah itu kau wafat “ maka nabi Musa berkata : “jika memang akhirnya wafat juga maka sekarang saja“ , maka nabi Musa as memohon kepada Allah agar jenazahnya didekatkan ke wilayah yang dekat dengan tanah suci“ (Shahih Bukhari), yaitu Palestina . Demikian permohonan nabi Musa yang meminta agar diwafatkan di tanah yang suci , jika tadi Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam di tanah yang dimurkai Allah beliau hanya sekedar melintas, tapi di wilayah para shalihin justru disanalah banyak diturunkan rahmat dan keberkahan .
Demikian pula sayyidina Umar Ibn Khattab radiyallahu ‘anhu , diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari yang berdoa :
اَللّهُمَّ ارْزُقْنِي شَهَادَةَ في بَلَدِ رَسُوْلِك
“ Wahai Allah berilah kepadaku mati syahid di kota utusan-Mu “ Sayyidina Umar meminta mati syahid tapi di kotanya Rasul saw, ingin dimakamkan disana di Madinah Al Munawwarah jangan di tempat yang lain . Demikian sayyidina Umar dan para sahabat yang lainnya . Sampailah kita pada hadits rasul shallallahu ‘alaihi wasallam , beliau bersabda :
لَتَتَّبِعُنَّ سُنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوْهُ ، قُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ اَلْيَهُوْد وَالنَّصَارَى ، قَالَ فَمَنْ ؟
“ Sungguh kalian ( banyak diantara ummatku ) yang akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, lalau sehasta demi sehasta . Kami ( para sahabat ) berkata : “ wahai Rasulullah, kebiasaan orang sebelum kami maksudnya siapa?, Yahudi dan Nasrani kah?, rasul bersbada : “ siapa lagi kalau bukan mereka ? “ ( Shahih Al Bukhari ) Maka ummat ini semakin hari akan terus mengikuti adat non muslim dan akan semakin jauh dari sunnah nabi Muhammad (saw), meskipun seandainya non muslim itu masuk ke lubang biawak niscaya mereka akan ikut juga ke lubang biawak . Maksudnya meskipun itu adalah hal-hal yang hina maka akan diikuti juga oleh sebagian orang dari ummat beliau shallallahu ‘alaihi wasallam , maka ketika itu para sahabat bertanya : “ siapa mereka yang akan diikuti oleh ummatmu kelak di akhir zaman , apakah mereka yahudi dan nashrani kah “ ? maka rasul menjawab : “ kalau bukan mereka siapa lagi “ !.
Hadirin hadirat yang dimulikan Allah…,
Kebiasaan-kebiasaan baik dari non muslim itu sunnah diikuti , tetapi kebiasaan-kebiasaan buruk tidak dibenarkan untuk diikuti , sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika Rasul melewati orang Yahudi yang berpuasa ‘asyura ( tanggal 10 Muharram ) maka ditanya oleh Rasul (Saw) : “ kenapa kalian puasa wahai orang-orang yahudi “ ? maka orang yahudi menjawab : “ kami berpuasa karena hari ini hari keselamatan Musa “ , maka rasul menjawab : “ kami juga lebih berhak memuliakan Musa daripada kalian” , maka Rasul saw juga memerintahkan ummatnya untuk puasa ‘Asyura . Bukankah ini juga mengikuti adat yahudi ?! , tapi tentunya ada manfaat dan kemuliaannya, padahal nabi Musa juga termasuk orang yang berada di bawah payung nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , yang telah disumpah oleh Allah untuk setia kepada nabi Muhammad dalam firman-Nya :
وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا آَتَيْتُكُمْ مِنْ كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنْصُرُنَّهُ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَى ذَلِكُمْ إِصْرِي قَالُوا أَقْرَرْنَا قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ
( آل عمران : 81 )
“ Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “ketika Aku memberikan kitab dan hikmah kepada kalian (wahai para Nabi), lalu seorang rasul muncul (Nabi Muhammad saw di akhir zaman) dan membenarkan apa yang ada pada kalian, niscaya kalian mesti sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya, apakah kalian setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” mereka menjawab : “ kami berjanji” . (lalu Allah berfirman) : kalau begitu bersaksilah kalian ( para nabi ) dan Aku menjadi saksi bersama kalian” . ( QS. Al Imran : 81 ) Seluruh nabi adalah pendukung nabi Muhammad saw, di masa mereka masing-masing telah mendakwahkan bahwa akan datangnya nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebelum beliau saw lahir ke muka bumi . Maka jelas sudah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berbijaksana atas hal-hal yang bermanfaat dan boleh diikuti , tetapi yang tidak bermanfaat jangan diikuti seperti yang telah disabdakan nabi saw memasuki lubang biawak , maksudnya adalah mengikuti hal-hal ynag tidak bermanfaat seperti memakai anting di hidung atau di lidahnya , hal ini tidak membawa manfaat mengapa diikuti ?! namun sebagian dari ummat Islam mengikutinya , sebagian diantara ummat terdahulu ada yang homoseksual, lesbian dan lainnya maka ummat di zaman sekarang ada yang mengikutinya , wal’iyazubillah . Semoga Allah menjaga kita semua dari maksiat .
Hadirin hadirat , semakin kedepan semakin banyak orang-orang yang menginginkan hal-hal seperti mulia tersebarluas , mereka menginginkan juga orang-orang yang memusuhi nabi semakin banyak , supaya yang mengaku nabi semakin banyak , supaya yang mengaku Tuhan semakin banyak , yang mengaku malaikat semakin banyak , mereka ingin semua itu ada .
Maka tugas kita sebagai pengikut sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tidak boleh sekedar diam, tapi masing-masing mempunyai cara, ada yang dengan cara terjun ke politik, kalau kita tidak terjun ke politik, kita berjalan dengan manhaj (tuntunan) Guru mulia kita , kita tetap membenahi umat dengan kedamaian , dengan ketenangan , dengan zikir , dengan shalawat, dengan budi pekerti yang baik, tidak ada daripada Majelis Rasulullah yang mendukung gerakan demo, kita membenahi dengan cara lain jadi tidak ada permusuhan dengan mereka yg berdemo karena satu niat dan satu tujuan.
Seandainya dicontohkan satu saudara kita jatuh ke jurang dan tersangkut hampir jatuh ke dalamnya, ketika itu ada dua orang yang mau menolong , yang satu dengan cara turun langsung ke jurang untuk menolong, sedangkan yang satu lagi dengan cara menurunkan tali, keduanya sama-sama ingin menolong tetapi dengan cara yang berbeda . Jadi jangan saling menyalahkan karena sama-sama untuk menyelamatkan Islam . Majelis Rasulullah mempunyai cara , dan yang lain juga mempunyai cara , kaum muslimin muslimat berjalan dengan caranya sendiri tanpa ada permusuhan dengan siapapun , yang masih mengakui “ Laa ilaaha illallah Muhammadurrasulullah “ maka mereka masih saudara kita , jika ia baik maka ia lebih kita cintai , jika ia jahat , fasiq , zhalim dan selalu bermaksiat maka kita ajak dan doakan ia agar mendapat hidayah , itulah budi pekerti sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam .
Sebagaimana wasiat guru mulia kita kemarin ketika di Senayan bahwa orang orang muslim yang bermaksiat jangan dihardik, dicaci atau dimaki, tapi sampaikan kepadanya kemuliaan dengan lemah lembut dan doakan dan kasihani , seperti itu peringatan Guru mulia kita ketika di Senayan kemarin, mungkin sebagian besar diantara kalian telah mendengarnya.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Keadaan yang telah disampaikan nabi terjadi saat ini, kebanyakan ummat beliau telah menjauh dari sunnah-sunnahnya , dan gerakan Majelis Rasulullah mengembalikan ummat untuk kembali kepada ajaran sayyidina Muhammad saw, sunnah nabi Muhammad saw. Semoga gerakan-gerakan seperti ini di bangkitkan oleh Allah menjadi semakin makmur . Kini semakin besar gerakan-gerakan yang merusak tuntunan kedamaian sang nabi , semakin banyak muncul ajaran-ajaran sesat , semoga Allah makmurkan majelis-majelis nabi Muhammad saw, Allah makmurkan panggung-panggung dakwah sayyidina Muhammad saw yang membawa kedamaian , yang membawa kesejahteraan , sejahtera pada masyarakat dan juga pada alam , jika ketika ada Abu Bakr As Shiddiq di atas gunung Uhud maka gunung itu tidak boleh guncang , demikian yang disabdakan sang Nabi .
Ya Allah , perbanyak para shiddiqin di wilayah kami agar semakin reda musibah , jika ada As Shiddiq dalam suatu wilayah maka musibah akan menjauh , karena mendapat larangan langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam . Allah perintahkan kepada alam semesta untuk taat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , Bulan ketika dipanggil oleh rasulullah saw maka bulan itu datang , diperintah terbelah maka bulan itu terbelah , diperintah kembali bulan itu kembali . Ketika pohon dipanggil maka pohon itu datang ia keluar dengan mencabut akarnya bergerak ke kiri dan ke kanan ke depan dan ke belakang untuk mengeluarkan seluruh akarnya dari bumi , dan menyeret akarnya yang penuh tanah datang ke hadapan rasululullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bersalam kepada beliau saw, demikian yang telah disampaikan oleh Al Imam Qadhi Iyadh di dalam kitab As Syifaa . Oleh sebab itu para shiddiqin dan shalihin inilah yang seharusnya kita makmurkan lagi , karena para zhalimin sudah begitu banyak , orang-orang fasik sedemikian banyak dan semakin bertambah , semoga semakin banyak pula orang yang bertobat .
Ya Rabb, makmurkan majelis-majelis yang mendukung pada bangkitnya para shalihin dan shiddiqin . Dan jangan lupa bahwa tidak sempurna iman kita jika belum sempurna cinta kita kepada sayyidina Muhammad . Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah adalah seorang yang sangat mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang digelari “ Madinah Al ‘ilm “ ( kota ilmu ) , Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
ياَ عَلِيُّ أَنْتَ مِنِّيْ وَأَنَا مِنْكَ
“ Wahai Ali kau adalah bagian dariku dan aku adalah bagian dari kamu” Diriwayatkan juga di dalam Shahih Al Bukhari , rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah :
أَمَا تَرْضَى أَنْ تَكُوْنَ مِنِّي بِمَنْزِلَةِ هَارُوْنَ مِنْ مُوْسَى
( صحيح البخاري )
“ Apakah engkau tidak ridha kedudukanmu di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa ” ( Shahih Al Bukhari ) Begitu dekat kedudukan sayyidina Ali di sisi Rasul saw , namun ketika sayyidina Ali memegang khilafah dan banyak terjadi permasalahan , maka sayyidina Ali berkata :
اقْضَوْا كَمَا كُنْتم تَقْضُوْنَ فَإِنِّيْ أَكْرَهُ اْلِإخْتِلاَفَ حَتَّى يَكُوْنَ لِلنَّاسِ جَمَاعَةً أَوْ أَمُوْتَ كَمَا ماَتَ أَصْحَابِيْ
“ Musyawarahkan dan putuskan apa yang kalian inginkan, sungguh aku benci perpecahan dan perselisihan sampai ada persatuan pada manusia, atau aku wafat seperti sahabat-sahabatku”
Yang dimaksud Sahabat beliau adalah sayyidina Abu Bakr , sayyidina Umar dan sayyidina Utsman radhiyallahu anhum, yaitu khalifah khalifah sebelum beliau . Cita-cita beliau adalah persatuan, kalau tidak bisa menyatukan maka beliau memilih wafat menyusul para sahabatnya terdahulu. Demikian sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah yang sangat dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam .
Hadirin hadirat, saya tidak berpanjang lebar menyampaikan tausiah , saya juga memohon doa karena program kita akan dimulai bulan Maret dan April kunjungan ke wilayah Denpasar yang diutamakan adalah Jawa Timur koordinatornya KH. Sa’dullah, dan Kualalumpur dan Singapura yang telah konfirmasi tanggalnya . Jadi setiap bulannya ada kunjungan ke Empat wilayah yaitu ke Jawa Timur , Denpasar , Singapura dan Kualalumpur . Dan mohon pamit , saudara kita KH. Ahmad Baihaqi telah berangkat ke Kokoda Irian Barat, adik-adik kita yang disini adalah santri beliau, dan Kokoda ini adalah wilayah yang sangat terpencil dan tidak ada listrik dan mereka tidak mengenal televisi , dan disana ada Masjid satu atau dua tapi shalat lima waktu sudah hampir tak dikenal, yang ada hanya shalat Jum’at saja , shalat lima waktu kurang dikumandangkan, kenapa ? karena ratusan tahun telah ditinggal para da’i , tidak ada da’i yang masuk .
Perjalanan ke Kokoda ini ditempuh dua hari dari kota Sorong di dalam hutan belantara , insya Allah besok saya berangkat ke Kokoda mohon pamit . Pesawat pertama menuju Makassar dan dari Makassar menuju Sorong dan perjalanan 12 jam menggunakan perahu motor lalu diteruskan lagi perjalanan di dalam rimba dengan perahu dayung , dan InsyaAllah saya akan kembali ke Jakarta pada hari Jum’at atau Sabtu . Wilayah ini sangat perlu dimasuki para da’i , dan santri-santri sudah ada yang disini beberapa orang dan akan berangkat lagi 30 orang dari Kokoda untuk dididik di Jakarta dan setelah beberapa tahun akan kembali ke Kokoda dan semoga dakwahnya diperluas oleh Allah subhanahu wata’ala .
Saudara-saudara kita disana sangat kurang keislamannya , sebagaimana wilayah Ransiki , Bintuni dan lainnya yang kemarin mengadukan “ bahwa demikian banyak yang kami dengar dari tetangga yang mempunyai televisi , bahwa para da’i dan para konglomerat di Jakarta sibuk menyumbangkan hartanya ke Palestina , sedangkan kami saudara-saudara mereka disini tidak mampu membangun Mushalla pun” , radius 40-50 Km baru hanya ada satu mushalla . Apalagi Masjid , mungkin perlu ratusan Km untuk menemukan masjid untuk shalat Jumat. Ketika ditanya : “ mengapa tidak membangun mushalla di rumah-rumah saja “? Mereka menjawab karena imamnya tidak ada, tidak ada yang mengajari kami shalat .
Ada dalam satu wilayah yang anaknya tidak boleh lagi kembali ke Jakarta karena mereka tidak mengenal shalat dan yang mengajari shalat adalah anak ini , mereka tidak tau berapa rakaatnya , kapan waktu shalatnya dan seperti apa bacaannya , jika anak ini kembali ke Jakarta maka tidak ada lagi shalat di kampung-kampung , karena tidak ada imam yang mengimami shalat disana . Hadirin hadirat , disini majelis ta’lim dan para da’i makmur , masjid dimana-mana bahkan di setiapjarak dekat ada masjid , sedangkan disana radius ratusan Km baru ada satu masjid dan imamnya sedikit sekali . Demikian keadaan wilayah yang harus kita pedulikan .
Dan ketika di salah satu wilayah tidak jauh dari Sorong , ada beberapa nelayan yang terbawa angin dari wilayah Makassar dan terdampar di wilayah tersebut , maka mereka meminta izin kepada kepala suku untuk membangun mushalla , kepala sukunya juga muslim , tetapi suku itu mempunyai perbedaan , kalau suku-suku yang lain tidak memakan babi cuma suku itu yang memakan babi , padahal daerah itu adalah wilayah muslimin ratusan tahun yang lalu , tetapi karena tidak ada lagi guru atau pengajar , mereka hanya tau kalau babi itu tidak boleh dimakan hanyalah sebagai adat istiadat nenek moyang mereka , sedangkan wilayah yang lainnya makan babi tetapi di wilayah itu tidak memakan babi karena nenek moyangnya muslimin .
Maka kepala suku itu memberi sebidang tanah untuk membangun mushalla , maka kepala suku yang lain marah dan ditangkaplah kepala suku ini, ditelanjangi dan dicambuk dengan ekor ikan pari yang terkenal berduri dan beracun , agar ia mencabut izinnya dan tidak memberi izin atas pembangunan mushalla untuk muslimin . Tapi ia berkata : “ saya tetap memberi izin, saya sudah masuk Islam “ , maka ia kembali dalam keadaan luka parah dan berkata : “ saya mempunyai pusaka dari nenek moyang saya untuk dijaga oleh kepala suku , pusaka apakah ini tolong dilihat” setelah dibuka kotaknya ternyata isinya adalah Alqur’an Al Karim kitabullah , “ ini Al Quran kitab suci orang Islam “ ,kepala suku berkata : “ jadi maksudnya nenek moyang kami dulu Islam ? “ dan dijawab : “ tentu , karena tidak ada yang mengagungkan kitab ini kecuali orang Islam”. Maka delapan puluh orang kembali kepada Islam . ,
Hadirin hadirat , dua tahun yang lalu saya masuk ke wilayah Bintuni dan setelah saya keluar dari kamar , orang-orang menjerit , bertakbir dan menangis , saya tanyakan kenapa ? mereka berkata : “ kami sudah ratusan tahun hanya mendengar saja tentang Habaib tapi belum pernah melihat wajahnya , ratusan tahun tidak pernah ada Habaib datang ke wilayah kami , kami hanya mendengar dari kakek dan nenek moyang kami nama Habaib , hari ini kami melihat wajah habaib maka kami menangis dan bertakbir “ . Dan wilayah yang akan dikunjungi ini lebih terpencil lagi dari wilayah ini , doakan agar kami kembali selamat . Hadirin hadirat , dua tahun yang lalu ketika saya dalam perjalanan pulang tengah malam dengan menggunakan mobil perjalanan beberapa jam menuju Manokwari, saya bermimpi melihat seorang pemuda sebaya dengan saya , dengan tas yang disandangkan dan berpakaian putih-putih dia datang menyalami saya dan berkata “ saya dakwah disini ratusan tahunyang lalu dan saya meninggal disini , saya dikejar-kejar dan akhirnya saya dibunuh dan kuburan saya disini”, ketika saya terbangun dan yang saya lihat hanya hutan belantara , saya menangis ... Masyaallah da’i ini yang membawa Islam ke wilayah ini tidak dikenal makamnya , hanya terlihat rimba belantara saja . Dan di Bintuni dijelaskan bahwa Islam masuk kesana pada abad ke 16 M , tahun 1600 an sudah masuk Islam lalu sirna , kemudian muncul lagi pada abad ke -18 . Semoga perjalanan besok lancar dan sukses serta Insyaallah membawa keberkahan dan membawa cahaya hidayah bagi seluruh wilayah muslimin di barat dan timur sehingga Allah makmurkan dengan keluhuran dan kemuliaan , Amin Allahumma Amin .
Wahai Allah kami bermunajat demi kedamaian Jakarta , demi kedamaian bangsa kami , agar Engkau tenangkan segala emosi dan pertikaian yang akan muncul diantara sesama muslimin dan muslimin dengan non muslim , jangan sampai ada permasalahan dan pertumpahan darah . Rabby , kami bermunajat atas nama-Mu Yang Maha Luhur agar Kau tenangkan jiwa-jiwa dari segala keinginan untuk berpecah belah dan bertumpah darah antara Muslimin dan antara muslim dan non muslim . Rabby, jadikan Jakarta kota damai , jadikan Jakarta kota kedamaian sayyidina Muhammad , jangan Kau jadikan Jakarta kota pertumpahan darah dan permusuhan , jadikanlah bangsa ini bangsa yang damai , bangsa yang dipenuhi keberkahan , karena pertolongan Allah itu ada pada perkumpulan dan perpecahan serta saling hantam adalah bala’ dan azab dari Allah yang akan turun sesudahnya . Rabby Rabby , jauhkan kami dari segala permasalahan , jauhkan kami dari segala perselisihan , jauhkan kami dari segala permusuhan dan jauhkan kami dari segala musibah Ya Rahman Ya Rahim..
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا ...
Ucapkanlah bersama-sama

يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ الله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ

Mimpi Berjumpa Rasulullah saw
Senin, 04 Oktober 2010



قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
سَمُّوا بِاسْمِي، وَلَا تَكْتَنُوا بِكُنْيَتِي، وَمَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ، فَقَدْ رَآنِي، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ فِي صُورَتِي، وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا، فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ (صحيح البخاري) Sabda Rasulullah saw : “Berilah nama-nama kalian dengan namaku, dan jangan memakai gelar seperti gelarku, dan barangsiapa bermimpikan aku dalam tidurnya sungguh ia telah melihat aku, maka sungguh syaitan tidak mampu menyerupai diriku, dan barangsiapa yg berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaknya ia bersiap akan tempatnya di neraka” (Shahih Bukhari)
ImageAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَالْحَمْدُلله الَّذِي جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ الْمُنَاسَبَةِ الْمُبَارَكَةِ...
Limpahan puji kehadirat Allah Yang Maha Luhur, Yang Maha melimpahkan kebahagiaan sepanjang waktu dan zaman, sebelum zaman dicipta hingga zaman dicipta dan kemudian sirna, setiap generasi terlahir dan wafat kesemuanya di dalam pengaturan Sang Maha Tunggal dan Maha Abadi, samudera segenap ketentuan dan segala kejadian yang lalu dan yang akan datang berada dalam samudera kelembutan-Nya, di dalam samudera kasih sayang-Nya. Sungguh Allah subhanahu wata'ala sangat Maha Pengasih dan Maha Penyayang, seandainya Dia tidak berkasih sayang dan mau menghukum hamba-Nya sebab kesalahan-kesalahan mereka, sebagaimana firman-Nya:
وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِمْ مَا تَرَكَ عَلَيْهَا مِنْ دَابَّةٍ وَلَكِنْ يُؤَخِّرُهُمْ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ ( النحل : 61 )
" Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya" ( QS. An Nahl: 61)
Maka jika Allah mau menghukum manusia karena kesalahan yang mereka lakukan, maka mereka tiadalah akan tersisa lagi di muka bumi ini, namun Allah menunda setiap nafas, setiap detik, dan hari demi hari (agar kita bertobat) hingga waktu yang telah Allah tentukan, yaitu sakaratul maut. Allah bersabar menanti kita, Allah bersabar untuk menunda siksa-Nya, dan tidak mau menghukum kita, Allah siap melimpahkan kemuliaan hingga sepuluh kali lebih besar dari kebaikan yang kita perbuat, bahkan hingga 70 kali lipat. Allah subhanahu wata'ala menuliskan satu perbuatan dosa hanya dengan balasan satu dosa, namun perbuatan baik Allah akan melipatgandakan balasannya dengan 10 kali pahala hingga 700 kali lebih besar, demikian dalam riwayat Shahih Al Bukhari, bahkan dalam riwayat Shahih Muslim bahwa setiap kebaikan akan dilipatgandakan balasannya 10 kali lebih besar hingga 700 kali dan lebih dengan kehendak Allah, berarti cinta kita kepada Allah dibanding dengan cinta Allah kepada kita 10 kali lebih besar cinta Allah kepada kita, bahkan 700 kali lebih besar dari cinta kita kepada Allah. Sekali kita beribadah dan berbakti kepada Allah maka sepuluh kali Allah subhanahu wata'ala berbakti kepada kita, maksudnya Allah berbakti kepada kita adalah mengganjar dan membalas dengan kebaikan, menyambut dengan kehangatan, sebagaimana yang dijelaskan di dalam kitab Taujih An Nabiih Limardhaati Baariih karangan guru mulia kita Al Musnid Al Allamah Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam hadits qudsi:
ياَدَاوُد لَوْ يَعْلَمُ الْمُدْبِرُوْنَ عَنِّيْ شَوْقِي لِعَوْدَتِهِمْ ، وَمَحَبَّتِيْ فِيْ تَوْبَتِهِمْ ، وَرَغْبَتِيْ فِي إِناَبَتِهِمْ لَطاَرُوْا شَوْقًا إِلَيَّ ، يَادَاوُد هَذِهِ رَغْبَتِيْ فِى الْمُدْبِرِيْنَ عَنِّي ، فَكَيْفَ تَكُوْنُ مَحَبَّتِيْ فِى الْمُقْبِلِيْنَ عَلَيَّ...؟
“Wahai Daud : Seandainya orang-orang yg berpaling dari-Ku mengetahui kerinduan-Ku atas kembalinya mereka, dan cinta-Ku akan taubatnya mereka, dan besarnya sambutanku atas kembalinya mereka pada keridhoan Ku, niscaya mereka akan terbang karena rindunya mereka kepada-Ku. Wahai Daud, demikianlah cinta-Ku kepada orang-orang yg berpaling dari Ku (jika mereka ingin kembali), maka bagaimanakah cinta-Ku kepada orang-orang yg datang (mencintai dan menjawab cinta Allah ) kepada-Ku?”
Apabila mereka yang terus berdosa dan berbuat salah memahami betapa rindunya Allah kepada mereka apabila mereka mau kembali kepada kasih sayang dan keridhaan Allah, mau kembali kepada jalan keluhuran dan meninggalkan kehinaan untuk mendekat kepada Allah, jika mereka mengetahui betapa besarnya rindu Allah kepada mereka, betapa besarnya cinta Allah kepada taubat mereka dan betapa hangatnya sambutan Allah untuk mereka yang mau kembali kepada-Nya, jika mereka mengetahui hal itu sungguh mereka akan wafat di saat itu juga untuk menuju kepada Allah karena tidak mampu menahan rindu kepada Allah, karena Allah telah merindukannya, karena Allah telah mencintainya, maka mereka akan meninggalkan segenap dosa dan tenggelam dalam taubat dan kerinduan kepada Allah. Kita tidak mengetahuinya, namun paling tidak ada sedikit kefahaman di dalam jiwa dan sanubari bahwa ada Sang Maha Abadi Yang menanti kita dengan kebahagiaan yang kekal, Yang menyiapkan cinta, rindu dan sambutan hangat-Nya untuk mereka yang mau membenahi dirinya, maka berusahalah dan Allah tidak memaksa lebih dari kemampuan kita.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sebagaimana yang telah disampaikan oleh guru kita yang kita cintai, As Syaikh Amr Khalid tentang cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan sampailah kita pada hadits agung ini:
سَمُّوا بِاسْمِى وَلاَ تَكْتَنُوْا بِكُنْيَتِي
" Berilah nama dengan namaku dan janganlah memakai kun-yahku "
Maksudnya dengan nama beliau nabi "Muhammad" shallallahu 'alaihi wasallam, oleh sebab itu jika saya dimintai untuk memberikan nama maka pasti saya beri nama "Muhammad…..", dan ada kelanjutannya, saya tidak pernah memberi nama dengan nama yang lain, walaupun nama nabi banyak namun sungguh nama yang terbaik adalah "Muhammad" shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga banggalah kelak mereka yang ketika dipanggil kehadapan Allah membawa nama nabi "Muhammad". Namun perintah memberikan nama dengan nama nabi bukanlah perintah wajib melainkan sunnah menggunakan nama nabi "Muhammad", dan Rasulullah melarang untuk memakai gelar beliau. Para Ulama berbeda pendapat dalam hal kun-yah (gelar) ini, sebagian mengatakan "Abu Al Qasim" dan larangan itu hanya ketika di masa hidupnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Adapun gelar beliau yang tidak boleh digunakan hingga akhir zaman adalah gelar "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam", karena gelar ini hanya untuk nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan para rasul, maka tidak boleh kita gunakan, namun gelar "Abu Al Qasim" atau yang lainnya boleh digunakan tetapi setelah wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mengapa? karena pernah terjadi dimana seseorang di zaman Rasulullah memberi nama anaknya Qasim, maka si ayah dipanggil dengan sebutan "Abu Al Qasim" dan Rasulullah pun menoleh maka ketika itu Rasulullah melarang menggunakan gelar itu di masa hidup nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun di zaman sekarang tidak ada larangan. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
‏مَنْ رَآنِيْ فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ بِيْ 
“Barangsiapa melihatku di waktu tidur maka dia benar benar telah melihatku, karena syeitan tidak dapat menyerupaiku”
Sungguh syaitan tidak akan bisa menyerupai bentuk Rasulullah, betapa indahnya wajah yang tidak mampu diserupai oleh syaitan, nabi kita sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Syaitan mampu berpura-pura menjadi guru, menjadi murid dan yang lainnya namun syaitan tidak bisa menyerupai wajah sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Banyak pertanyaan yang muncul kepada saya tentang hal ini, "Habib, saya bermimpi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tetapi wajahnya berupa wajah habib fulan atau kiyai fulan, apakah itu mimpi Rasulullah?", iya itu adalah mimpi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, selama orang yang kita lihat itu adalah wajah orang yang shalih. Namun dijelaskan oleh beberapa habaib kita di Tarim Hadramaut, bahwa tidak ada seseorang dari kaum shalihin yang diserupai wajahnya oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kecuali dia adalah wali Allah subhanahu wata'ala (orang yang dicintai Allah). "Habib, ada yang mimpi Rasulullah tetapi wajahnya kok gelap dan tidak bagus bentuknya, pincang atau cacat?!", apakah itu juga mimpi Rasulullah?, hal itu adalah cermin dari diri kurang baiknya hati kita, karena hati kita adalah cermin, jika sebuah cermin terdapat banyak noda maka hasil dari cermin itu juga banyak noda, jadi apabila kita bermimpi Rasulullah dalam keadaan cacat maka yang cacat adalah hati kita, bukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan hal itu merupakan teguran dari Allah subhanahu wata'ala untuk mengingatkan kita. Diriwayatkan oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani Ar di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari bahwa orang yang bermimpi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan melihat wajah asli beliau, namun hal ini tergantung derajat orang tersebut, para kekasih Allah dan para shalihin, mereka akan melihat wajah asli rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di dalam mimpinya. Diriwayatkan pula oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani bahwa salah satu istri Rasulullah menyimpan sebuah cermin yang pernah ia gunakan, kemudian dipinjam oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau bercermin dengan cermin itu, setelah cermin itu dipakai oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka cermin itu menampakkan wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam begitu jelas, cermin itu tidak mau lagi memunculkan atau mencerminkan wajah yang lain setelah digunakan bercermin oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan jika istri Rasulullah ini rindu dengan Rasulullah setelah beliau wafat, maka ia melihat cermin itu dan ia lihatlah wajah sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, karena cermin itu tidak mau lagi menampakkan wajah yang lain. Maka para tabi'in yang ingin melihat wajah Rasulullah mereka datang kepada istri Rasulullah dan melihat cermin itu sehingga mereka melihat wajah sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Subhanallah, sebuah cermin pun tidak bisa lagi menjadi sebagai cermin setelah melihat wajah nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Dijelaskan di dalam buku "Muhammad Insan Al Kamil" oleh Al allamah Al Musnid Al Habib Muhammad bin 'Alawy Al Maliki tentang perbedaan wajah nabiyullah Yusuf As dengan wajah nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Sebagaimana dahulu di masa nabi Yusuf para wanita memotong jari-jarinya karena indahnya wajah nabi Yusuf As, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:
فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَذَا بَشَرًا إِنْ هَذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ ( يوسف: 31 )
"Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya , mereka terpesona kepada (keelokan rupanya) dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri, seraya berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia, sungguh ini adalah malaikat yang sempurna" (QS. Yusuf : 31 )
Maka berkatalah As Syaikh Muhammad bin 'Alawy Al Maliki Ar menukil salah satu riwayat sahabat bahwa Allah tidak menampakkan keindahan wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam secara keseluruhan di muka bumi, hanya 1 keindahan dari 10 bagian yang diperlihatkan, jika seandainya yang 9 bagian itu ditampakkan juga maka orang-orang akan mengiris hatinya tanpa terasa karena indahnya wajah sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan itu kelak akan diperlihatkan di telaga Haudh. Semoga aku dan kalian memandang wajah yang indah itu, amin.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bahwa sayyidina Anas bin Malik Ra berkata:
مَا نَظَرْناَ مَنْظَرًا كاَنَ أَعْجَبَ إِلَيْنَا مِنْ وَجْهِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"Kami belum pernah melihat pemandangan yang lebih menakjubkan dari wajah nabi shallallahu 'alaihi wasallam"
Dan beliau shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang banyak sekali dan sangat mudah dan suka mendoakan orang lain, dan beliau adalah makhluk yang paling indah, sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bahwa salah seorang sahabat Ra berkata: "aku belum pernah mendengar suara yang lebih indah dari suara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, hingga suara beliau membuat hati luluh dan ingin mendekat kepada Allah subhanahu wata'ala". Dan Allah berfirman dalam Al qur'an menyifati indahnya bacaan sang nabi :
قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآَنًا عَجَبًا ، يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآَمَنَّا بِهِ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا ( الجن : 1-2 )
"Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-Qur'an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur'an yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Rabb kami" ( QS. Al Jin: 1-2)
Dan Allah berfirman:
وَأَنَّهُ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللَّهِ يَدْعُوهُ كَادُوا يَكُونُونَ عَلَيْهِ لِبَدًا ( الجن : 19 )
"Dan ketika hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadah), hampir saja jin-jin itu desak-mendesak mengerumuninya" ( QS. Al Jin: 19 )
Dijelaskan di dalam Shahih Muslim, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan membaca al qur'an dan di saat itu iblis melihat pintu-pintu langit ditutup dan tidak bisa lagi ditembus oleh iblis dan syaitan, maka di saat itu iblis berkata : "apa yang telah terjadi di barat dan timur sehingga kita tidak bisa lagi menembus langit?!", maka ketika mereka mencari di penjuru barat dan timur, mereka pun menemukan cahaya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang berdoa dan membaca al quran al karim, dan cahaya itu membuat para jin berdesakan untuk mendengarkan bacaan itu kemudian mereka beriman. Dan dijelaskan di dalam Kitab-kitab Tafsir, tafsir Ibn Katsir dan lainnya bahwa di saat itu ada beberapa raja jin yang diperintahkan oleh iblis untuk melihat apa yang terjadi, justru mereka beriman kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Para jin itu pun berdesakan ingin mendengarkan suara indah yang keluar dari jiwa yang suci dan khusyu' yang merindukan Allah subhanahu wata'ala, jiwa yang dipenuhi dengan getaran iman. Oleh sebab itu, ketika salah seorang sahabat Ra (dalam riawayat yang tsiqah) melihat aurat seorang wanita dengan sengaja, maka ia merasa telah berbuat dosa yang sangat besar dan ia pun menyendiri ke atas gunung dan tidak mau lagi melihat wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena dia merasa tidaklah pantas matanya melihat wajah beliau karena mata itu telah berbuat zina. Dan setelah beberapa hari Rasulullah menanyakan orang itu karena beberapa hari Rasulullah tidak melihatnya, maka sayyidina Abu Bakr As Shiddiq Ra mendatanginya ke gunung dan berkata kepada orang itu: "engkau dipanggil oleh Rasulullah", orang itu menjawab: "aku tidak mau melihat wajah Rasulullah, mataku tidak lagi pantas memandang beliau karena telah berbuat dosa", maka sayyidina Abu Bakr berkata: "ini adalah perintah Rasulullah", maka ia pun datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan ketika itu Rasulullah sedang melakukan shalat maghrib, dan ketika ia mendengar bacaan Rasulullah dari kejauhan, ia pun terjatuh dan roboh karena tidak mampu mendengarkan lantunan suara indah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka ia diberdirikan oleh sayyidina Abu Bakr As Shiddiq dan dibimbing untuk terus masuk ke shaf shalat dan setelah selesai shalat, ketika orang-orang mulai berdiri dan keluar dari shaf shalat, ia hanya tertunduk saja, maka Rasulullah memanggilnya dan berkata :"kemarilah mendekat kepadaku", ia mendekat hingga lututnya bersatu dengan lutut nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam namun ia tetap menundukkan kepalanya dan berkata: "wahai Rasulullah, aku tidak mau lagi melihat wajahmu karena mataku sudah banyak berbuat dosa", maka Rasulullah berkata :"mohonlah ampunan kepada Allah", maka ia berkata: "aku meyakini bahwa Allah Maha Pengampun, namun mata yang sudah banyak berbuat dosa ini tidak lagi pantas melihat wajahmu wahai Rasulullah", ia masih terus menundukkkan kepalanya maka rsaulullah berkata : "angkatlah kepalamu!!", maka ia pun mengangkat kepalanya perlahan lahan dan beradu pandang denga Rasulullah, lalu ia kembali menundukkan kepalanya dan menangis di pangkuan Rasulullah kemudian wafat dipangkuan beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Maka para sahabat pun kaget dan iri dengan orang itu karena walaupun mereka berjihad siang dan malam namun mereka tidak sempat mendapatkan kesempatan untuk wafat dipangkuan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan ketika itu air mata Rasulullah mengalir dan jatuh di atas wajah orang itu. Hadirin hadirat, sungguh mata kita penuh dengan dosa dan kesalahan, namun Sang Maha Pengampun tidak berhenti mengampuni, sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa ada 7 golongan yang mendapatkan naungan Allah dimana ketika itu tidak ada naungan kecuali naungan Allah, diatara 7 kelompok itu adalah :
رَجُلٌ ذَكَرَ اللهُ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
" Seseorang yang ketika berdzikir (mengingat Allah) maka mengalirlah air matanya"
Maka orang itu akan mendapatkan naungan Allah kelak di hari kiamat. Dan saat di surga kelak masih ada orang-orang yang belum melihat keindahan dzat Allah subhanahu wata'ala, mereka adalah orang-orang yang ketika di dunia mata mereka banyak berbuat dosa, dan malaikat tidak mau membuka tabir yang menghalangi dzat Allah dengan mereka, maka Allah berkata kepada malaikat: "mengapa kalian masih menutupkan tabir untuk mereka, mereka adalah penduduk surga yang telah kuampuni dosa-dosa mereka", maka malaikat berkata: "wahai Allah, dahulu ketika mereka di dunia mata mereka banyak melakukan dosa, maka mereka tidak pantas memandang keindahan dzat-Mu", maka Allah subhanahu wata'ala berfirman: "angkatlah tabir yang menghalangi-Ku dengan mereka, karena dahulu mata mereka pernah mengalirkan air mata rindu ingin berjumpa dengan-Ku"…
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا ...
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Semoga Allah subhanahu wata'ala memulikanku dan kalian dengan keluhuran, dan membimbing hari-hari kita dengan seindah-indahnya, amin. Malam ini kita akan melakukan shalat ghaib untuk Al Marhum Al Maghfurlah Al Habib Syech bin Ahmad Al Musawa dalam usianya yang sangat lanjut, beliau adalah ulama' besar yang murid beliau mencapai ribuan habaib dan kiyai, beliau tinggal di Klender selama kurang lebih 10 tahun kemudian pindah ke Surabaya dan wafat pada hari Jum'at yang lalu pukul 10.15 Wib. Dan yang tidak dalam keadaan berwudhu maka tidak perlu berdesakan untuk berwudhu, cukup berdiri saja. Shalat ghaib ini juga untuk syarifah Nur binti Abu Bakr Al Jufri dan juga untuk orang tua kita, kerabat kita, dan sahabat kita yang telah wafat. Semoga Allah subhanahu wata'ala memuliakan mereka di alam barzakh. Ayah bunda kita yang masih hidup semoga dimuliakan dan dipanjangkan usianya oleh Allah subhanahu wata'ala, amin allahumma amin. Dan imam dalam shalat ghaib nanti adalah guru kita fadhilah as sayyid Al Habib Hud bin Muhammad Baqir Al Atthas, dan juga saya mohon jangan berdesakan dalam bersalaman nanti. Sebelum kita melakukan shalat ghaib, kita tutup acara kita dengan qasidah yang mengingatkan kita kepada nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam beberapa bait, setelah itu kita melakukan shalat ghaib kemudian doa penutup, tafaddhal masykura.

Kedermawanan Rasul SAW di Bulan Ramadhan
Senin, 01 Agustus 2011



Hadirin & hadirat yang dimuliakan Allah SWT, khususnya para habaib, para sesepuh, para ulama juga Dewan pimpinan Masjid Raya AlMunawar yang hadir di malam ini bersama kita KH. Ali Nurdin mata’anallahbihi
Kembali kita membaca riwayat Nabi kita Muhammad Saw
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ :كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَة
(صحيح البخاري)
Dari Ibn Abbas ra berkata: Bahwa Rasulullah saw adalah manusia yang paling dermawan, dan bahwa beliau saw lebih dermawan lagi dibulan Ramadhan, ketika sering dikunjungi Jibril (as) dan bahwa ia dikunjungi (Jibril as) setiap malam dibulan Ramadhan dan memperdalam Al Qur’an, dan Sungguh Rasulullah saw lebih dermawan terhadap perbuatan baik dari angin yang berhembus (sangat ringan dan cepat berbuat baik tanpa merasa keberatan)” (Shahih bukhari)
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ الْحَمْدُلِلهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِيْ هَذَا اْلجَمْعِ اْلعَظِيْمِ
ImageLimpahan puji kehadirat Allah Swt Yang Maha Luhur, Yang Maha Memuliakan hari – hari kita dengan tuntunan ma’rifat yang lebih indah dari sebelumnya dan semoga semakin indah di masa mendatang. Segala Puji atas Rahmat Allah Swt yang mengumpulkan kita dan mendapatkan keagungan Nya swt, yang paling kecilnya atau pada pengampunan-Nya. Segala puji Rahmat Allah Swt yang melimpahkan keberkahan bagi hamba – hambaNya di malam – malam bulan ramadhan ini.
Sudah kita lewati tadi sholat tarawih 20 rakaat, yang jumlah 20 rakaat itu berarti sujudnya berjumlah 40x. Malam ini kita telah melakukan 40x sujud kepada Allah Swt, maka apabila diteruskan selama sebulan maka akan berjumlah 1.200x sujud. Selamat datang wahai bulan seribu sujud, selamat datang wahai bulan yang dimuliakan Allah Swt, selamat datang wahai bulan harapan atas terkabulnya hajat pada Yang Maha Tunggal, selamat datang bulan pembersih kesedihan yang selama ini selalu menghinggapi sanubari kami. Selamat Datang Rahmat Allah Swt, selamat datang Rahmat Ilahi yang berlimpah zhahiran wa bathinan. Swlamat Datang hari pengampunan dan pembebasan kami dari api neraka. Itulah Janji Sayyidina Muhammad Saw
Hadirin & hadirat, bulan ramadhan adalah bulan yang wajib berpuasa di siang harinya, yakni bagi yang muslim, bagi yang sehat, bagi yang aqil baligh dan bagi yang tidak dalam keadaan safar karena kalau di dalam keadaan safar tidak diwajibkan berpuasa. Sebagaimana dalam madzhab Imam Syafi’I, syarat safar ada 2, yang pertama adalah sebelum subuh berangkat ke tempat tujuan dan yang kedua jarak perjalanan sudah lebih dari 82km (marhalahtain) maka dengan syarat safat tersebut boleh melakukan qashar pada sholat dan puasa ramadhannya boleh dibatalkan. Apabila Pergi ke bandung dengan jarak tempuh 100km & menetap selama 3 hari sementara berangkatnya pagi (sesudah subuh) maka tidak bisa kita buka puasanya di hari itu namun di hari esoknya (hari ke 2 & ke 3) baru dibolehkan untuk tidak berpuasa. Karena seluruh madzhab sudah sepakat bahwa jarak yg boleh jamak qashr adala marhalatain, yaitu 82km/lebih, pada pertanyaan waktunya safar itu berapa lama ? waktunya safar 6 hari. Pastinya atau lebih jelasnya secara syariahnya 4 hari selain hari datang dan hari pulang.
6 hari itu, misalnya datang hari senin maka dihitung senin, selasa, rabu, kamis, jum’at & pulang hari sabtu. Selama 6 hari itu boleh terus jamak sholat & boleh batal puasa (puasa kelak di qadha) apabila syarat perjalanan lebih dari 82km. Sementara apabila niat tinggal lebih dari 6 hari itu maka selesailah masa untuk jamak sholatnya dan masa boleh batal puasanya dg masuknya ia pertama kali pada hari pertama ke wilayah tujuannya.
Contohnya lagi rumah saya di daerah Depok, perbatasan dengan Jakarta hanya beberapa meter dari rumah saya, sementara saya kerja di Jakarta bagaimana hal ini ? berbeda wilayah namun hanya berjarak beberapa kilometer saja, boleh jamak shalat, berapapun jarak & waktu yang ditempuh namun sudah beda wilayah. Sementara Apabila masih di wilayah Jakarta, misalnya dari Jakarta Utara masuk ke Jakarta Barat maka tidak boleh menjamak shalat walaupun beberapa puluh kilometer jaraknya.
Hadirin & hadirat yang dimuliakan Allah, Jamak shalat disini hanya jamak saja bukan jamak qashar. Dan yang dapat di Jamak waktu shalat itu ada 2, yakni menjamak sholat waktu dhuhur ke waktu ashar atau ashar ke waktu dhuhur dan waktu maghrib ke isya atau isya ke waktu maghrib. Sementara shalat Subuh tidak dapat dijamak akan tetapi kalau kelewatan sholat subuh maka di Qadha namanya bukan dijamak. Jika perjalanan melebihi 82 km maka boleh jamak qashr.
Maka ketika ia sedang dalam keadaan safarnya itu, safar dunal maksiah, tapi safarnya ini adalah safar yang mubah atau safar yg bukan untuk hal dosa, Safar yang mubah itu adalah safar yang dibolehkan & tidak berdosa, sementara safar yang mendapat pahala yakni safar yang sunnah, seperti ziarah. Ziarah bukan bid’ah melainkan sunnah. Tapi karena haditsnya
لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَسْجِدِ الْأَقْصَى
(صحيح البخاري)
“Janganlah kalian berjuang memaksakan diri untuk berangkat ke masjid kecuali pada tiga masjid, Masjidil Haram, Masjid Rasul saw, dan Masjid Al Aqsha” (Shahih Bukhari)
Yakni Tidak disuruh berangkat ke Masjid Sunan Bonang, Sunan Ampel atau Sunan Kalijaga & Nabi Saw hanya menyebutkan 3 masjid. Dalam hal ini Al Imam Ibn Hajar Al Atsqalani didalam Fathul Baari bisyarh Shahih Bukhari menjelaskan tetang hadits tersebut yang dimaksud adalah ziarah masjidnya bukan ziarah makamnya.
Hadirin & hadirat, semua masjid sama kecuali 3 masjid tadi yakni Masjidil Haram, Masjid Al Aqsa, Masjid Nabawi. Cuma 3 masjid sementara masjid yang lain sama. Saya mau berangkat ke masjid keong mas, maka sama pahalanya dg shaalat di masjid lainnya selain 3 mashid agung diatas, pahalanya sama juga tapi kalau niatnya untuk ziarah maka hal ini berbeda, demikian yang dikatakan oleh Imam Ibn Hajar. Misalnya Saya datang ke masjid Sunan Ampel bukan mau ke masjid Sunan Ampelnya tapi ziarah ke Sunan Ampelnya itu diBolehkan. hadirin & hadirat yang dimuliakan Allah. Misalkan lagi Saya mau pergi ke Yordan, saya mau pergi ke Mu’tah untuk ziarah ke masjid sayyidina Jakfar bin Abi Thalib ra untuk singgah ke masjidnya Imam Ja’far bin Abu Tholib yang makamnya ditengah masjid, hal itu dibolehkan karena mau ziarah ke Sayyidina Ja’far bin Abu Tholibnya bukan ke masjidnya,
demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah. Jadi kadang – kadang orang itu memahami hadits sepotong – sepotong saja.
Nah demikian itulah yang disebut safar sunnah. Ada yang disebut safar wajib, safar wajib seperti jihad fisabilillah. Ada pula yang disebut safar makruh, apa itu safar makruh ? yaitu safar sambil menjual barang – barang yang makruh, barang makruh ada banyak. Ada safar yang haram yaitu safar sambil menjual barang – barang yang haram. Kalau barang – barang yang haram nggak usah kita sebutkan, seperti jual senjata tajam, jual bom dll, nah semua itu tak bisa kita jamak shalatnya walaupun safarnya jauh, tidak pula bisa tidak puasa dg alas an safar, kecuali jika untuk safar yg mubah, sunnah dan wajib. .
Hadirin & hadirat hal ini perlu dibahas namun sebelumnya saya meminta Maaf kepada saudara – saudariku bahwa kaki saya agak sedikit kambuh jadi kalau bicara saya miring kesini & miring kesana
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Saya menyarankan pada saudara – saudariku yang kucintai, yang kumuliakan, adik – adikku yang InsyaAllah selalu bersamaku didalam keluhuran dunia dan akhirat. Hindarilah di bulan Ramadhan dari pada pemakaian petasan. Saran dari orang yang sangat menyayangimu dunia dan akhirat. Apabila nasib saya di neraka maka kalian di sorga. Tapi kalau saya masuk sorga, tak satupun dari kalian yang kulupakan sebelum kalian sampai ke sorgaNya Allah.
Jadi hindari pemakaian petasan, kalau bisa tidak usah digunakan. Hal Ini sesuai dengan haditsnya yang kita baca bahwa Nabi Saw itu adalah orang yang paling dermawan dan paling dermawan di bulan ramadhan dan beliau itu dermawannya seperti angin yang berhembus, kalau angin berhembus itu tak peduli siapa yg beliauberi dan tak mengingat ingatnya, mungkin lupa, dulu kamu pernah memberi saya, nggak tau saya lupa, demikian dermawannya Rasul saw, .dermawannya seperti itu, seperti angin cepatnya. Cepat sekali.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Masalah petasan nih, gimana kalau kita bersedekah aja. Kenapa?,.masalahnya saudara – saudariku, yg senang dan terhibur kan Cuma kita sendiri, beda jauh dg sedekah, orang lain yg mendapat manfaat banyak darimu daripada pahala, dan tidak menngganggu orang lain. Tapi kalau petasan, kalian yang senang, orang lain yang terganggu apalagi kalau sudah sepuh (lanjut usia, lain lagi kalau orang yg bangunkan sahur orangnya tak bangun bangun, apalagi kalau sudah setengah lima belum bangun maka dibunyikan ditelinganya…. (dg Nada canda)
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Agar kalian ketahui, membangunkan orang sahur itu biar saja bangun sendiri tanpa perlu petasan jam 2, setengah 2, setengah 3, maka biarkan saja. Mau sahur nggak sahur, jam 4 dibangunkan, kini semua rumah sudah ada alarm, beda dg dulu.
saudara – saudariku, maafkan saya karena ada sedikit kaget kalau dengar petasan itu sedih. Kenapa ? karena Ayah saya meninggal sebab dengar suaraletusan petasan. Ayah saya itu kalau dalam perhitungan hijriyahnya wafat pada 19 sya’ban tapi kalau masehinya makam tahun tahun 1996 atau 1997 beliau memiliki penyakit jantung. Disuatu waktu tetangga sebelah membakar peytasan dan beliau memegang dadanya berkali kali dan kesakitan kerena keget, setelah letusan itu berkali2, maka beliau meninggal.
Saya tak jumpa dg almarhum dan tak menyaksikan pemakamannnya, karena masih sekolah di hadramaut, pulang tahun 1998 cuma lihat pusaranya saja.
hadirin – hadirat, jadi kalau saya mendengar petasan maka miris hati saya karena Ayah saya dulu wafat gara – gara benda ini. Tapi jangan dijadikan patokan hukum ya ,jangan karena sebab kisah tadi maka kalian katakana pada orang2 bikin petasan itu haram.. yang haram adalah mengganggu masyarakat, .cuma saran saya lebih baik kumpulkan dananya untuk para fuqara agar para fuqara supaya nggak memikirkan ketupat saja. 10 hari sebelum ramadhan udah mikirin ketupat belum dibeli, nggak usah repot, nih dananya sudah siap..!, Cuma biasanya kalau ramadhan banyak fuqaranya, berjejer dijalanan, kenapa nih? Kemarin duduk disini sekali lewat ada yg beri 10.000, 20.000, saya berhenti dulu jadi tukang gado gado, ngemis aja dibulan ramadhan, untungnya lebih besar, tapa pake modal pula.., duh jangan sampai begitu, .demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.
mennyalakan petasan, berbeda kalau dalam perayaan maulid, atau ada acara besar, yah, masih bisa dimaklumi, walau saya tetap kurang suka, namun karena sudah lumrah maka masih bisa diterima dan difahami, dan semua orang juga tahu ada acara disitu, tapi kalau tengah malam, setengah 2 malam, setengah 3, membangunkan sahur tiap hari disiksa dengan itu, malam lebaran mati..! (nada canda). Tiap hari disiksa benda itu lantas pada puncaknya habis.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, selanjutnya kita dengarkan sekaligus kita renungkan khutbahnya Rasulullah Saw di akhir bulan sya’ban, beliau bersabda
Khutbah ini riwayatnya lemah tetapi telah diriwayatkan lebih dari 25 riwayat dan ditemukan juga di Musnad Ahmad, mustadrak ala shahihain, di shahih lainnya, kalau dipecah – pecah riwayat dhoifnya haditsnya…..shahih. Tapi kalau dipadu belum ada hadits yang meriwayatkan paduan ini, kecuali riwayatnya dhoif.
Wahai ………manusia, telah datang kepadamu bulan yang agung, bulan yang penuh keberkahan, bulan yang padanya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Allah jadikan puasa wajib pada siang harinya, Allah jadikan shalat malamnya sunnah. Barangsiapa yang mendekat kepada Allah dengan segala hal yang baik maka sama dengan hal – hal yang fardhu. Dikatakan oleh Allah yang melakukan sunnah di saat itu pahalanya sama dengan menunaikan hal yang wajib. Barangsiapa yang mengerjakan hal – hal yang fardhu di bulan ramadhan maka pahalanya 70x lebih besar daripada di bulan-bulan lainnya. Mau sholat subuh sama dengan 70x sholat subuh, mau sholat dhuhur sama dengan 70x sholat dhuhur. Demikianpula Hal – hal yang sunnah pahalanya sama dengan hal – hal yang fardhu. dIalah bulan sya’ban, dialah bulan ampunan dari Allah yang balasannya adalah sorga, dialah bulan untuk berderma. Hari dimana Allah Swt mensucikan orang – orang mukmin, orang – orang muslim di bulan ramadhan. Barangsiapa yang memberikan hidangan buka puasa maka baginya ampunan atas dosa – dosanya dan dibebaskan ia daripada api neraka. Semoga kita diantara mereka, amin. Dan ia mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang berpuasa, yang diberi makan itu tanpa dikurangi sedikitpun pahalanya. Kalau orang puasanya setengah – setengah, pahalanya 50% , tapi kalau orang yang memberi makan yang puasa pahalanya bukan 50% melainkan 100% pahalanya. Urusan kekurangan makanan itu ditanggung sendiri,namun ia yg menafkahinya ia sempurna pahalanya
( Maka berkata para sahabat ) Tidak semua dari kita mampu untuk memberikan makanan kepada orang yang berpuasa, maka Nabi Saw bersabda kalau Allah memberikan pahala bagi mereka yang memberikan buka puasa pada orang yang berpuasa ramadhan ini walau hanya sekedar sebutir korma atau segelas air atau hanya sedikit makan. Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, barangsiapa yang meringankan pada para pembantunya maka Allah mengampuni dosa – dosanya, demikian Imam Ibn Hajar Al Atsqalani menjelaskan. Misalnya Hadirin – hadirat, yang punya pembantu, kalian adik – adik, mungkin ibumu punya pembantu dirumahmu janganlah bersikap galak dengan pembantumu karena di bulan ramadhan Allah menjanjikan pada sabda Nabi ringankan bebannya.
Saudara – saudariku yang kumuliakan, Rasul Saw bersabda melanjutkan khutbahnya: .perbanyak padanya 4 hal yaitu 2 hal yang diridhoi Allah dan 2 hal yang kalian tak mampu mendapatkannya kecuali dari kedermawanannya,. 2 hal yang membuka kerdihoan Allah adalah ucapan asyhaduala laa ilaaha ilallah, dan istighfar
(astaghfirullah) dan dua hal yg kita tidak mampu mendapatkannya kecuali dari Allah adalah meminta sorga dan minta dijauhkan dari neraka, (ucapa asyhadul alla ilaaha illallah, astaghfirullah, nas’alulaljannata wanaudzubikaminannaar), barangsiapa yang memberikan minuman, makanan jamuan kepada yang berpuasa maka ia tidak akan merasa haus selama – lamanya sampai ia masuk sorga.
Kita bermunajat, Ya Rabbiy di hari pertama dan di malam kedua bulan ramadhan ini, kami bermunajat kepada-Mu, malam ini yaitu malam di hari senin yang pertama di bulan ramadhan ini, kami berdoa kepada-Mu semoga Kau limpahkan maghfirah (ampunan) dan kabulkan hajat kami Ya Allah, amin. Bagi kami yang masih berputus asa dari memohon kepada-Mu bangkitkan harapan kami Ya Allah, ramadhan ini..ramadhan ini..ramadhan ini..jadikan tersingkirnya segala musibah, Kau selesaikan segala hajat kami dan berikan segala kemudahan dhahiran wa bathinan. Rabbiy jaga kota kami, Rabbiy jaga bangsa kami, dari musibah, dari bencana alam dari musibah – musibah yang besar & ganti dengan limpahan hujan hidayah,
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
Katakanlah bersama – sama……..
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ... يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ
Hati yang berani kepada-Mu, hati yang penuh dengan sangka buruk pada-Mu, hati yang percaya pada-Mu, hati yang rindu pada-Mu dan Engkau Maha Melihat, Engkau Maha Tahu, Engkau Maha Mendengar, jangan biarkan kami didalam kesusahan, izinkan kami memanggil Nama-Mu, runtuhkan semua musibah,
يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ...لَاإِلهَ إِلَّا الله... لَاإِلهَ إِلَّا الله... لَاإِلهَ إِلَّا الله... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Kita terus bekerjasama dengan para aparat keamanan dan juga masih banyak ditemukan jamaah kita yang masih belum memakai helm. Jadi helmnya dipakai kalau majelis, dijaga nama baik majelis kita. Kita berikan contoh pada mereka bukan mengikuti mereka tapi kita jadi contoh, jadi yang memiliki helm pakailah, yang belum mempunyai helm segera kalau ada rezki untuk di beli.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
jagalah kepala kita ini jangan sampai celaka. menjaga amanahnya Allah akan dapat pahala. Helm dimana – mana standar SNI, kita Majelis Rasulullah pinjam 100 juta untuk beli 1.000 helm, ……sudah lunas ……….untuk supaya harganya dibawah standar daripada harga yang dipasaran, kita beli langsung ke pabriknya supaya tidak terlalu mahal dan harganya standar tapi tetap standar SNI. Bagian personil Kios Nabawi pernah saya tanya “helm, di malam nisfu sya’ban di monas laku berapa?”, “lumayan bib, laku 3 buah (jamaah tertawa, karena habib menunjukkan wajah yg aneh, ratusan ribu yg hadir majelis nisfu sya;ban malah helm yg laku Cuma 3 buah saja)” yang punya kemampuan beli silahkan beli dimana saja dan jaga nama baik Majelis Rasulullah Saw. Alhamdulillah… yang paling laku jaket, sebulan sampai 1.000 jaket, MasyaAllah!! Sementara helm hanya 3, bagaimana kalau saya instruksikan masuk ,asjid harus pakai helm…………!maaf cuma becanda..
Jadi hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, kita harus jadi panutan, itulah pemuda, makanya begitu pemuda bergerak yang lain bergerak. Sumpah pemuda juga itu penggerak pemuda sebagai pelopor. orangtua dibelakang ketinggalan,. kalau pemuda itu kan menerobos ke depan……….untuk memberi contoh yang lebih baik. Rukun, aman, tertib, seperti kita ahlussunnah wal jamaah banyak, muslim juga tapi kita tidak dengan perbuatan anarkis……………….itu lebih jahat tuh. Itu kalau 1 bunyi door!, dor nya mereka itu menyamai 1000 petasan, dan darimana mereka mendapatkan itu?, ya dari tukan petasan yg dijual orang kita juga, 1.000 petasan itu rubuh rumah.
Jadi hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, jangan bukakan kesempatan, mumpung petasan rame dibeli petasan banyak, jadilah bom – bom yang siap untuk diledakkan dimana pun. Yang disalahkan orang – orang muslim, peci – peci putih bermain petasan. Dari petasan itu menimbulkan bahan peledaknya yang lebih bahaya.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, saya tidak akan membahas petasan ini lebih panjang. Malam selasa yang akan datang majelis akan dimulai pada pukul 20.45wib, biasanya 20.30wib. tapi kita mundur 15 menit untuk memberi kesempatan orang tarawih. Jadi orang masih tarawih majelis sudah mulai, akhirnya nggak tarawih, jangan begitu ya. Jadi kita mulainya 20.45wib. atau 20.50wib kita mengikuti Masjid Almunawar, demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.
beberapa hari lagi, sekitar 2 minggu lagi, acara Haul Ahlul Badr dan Nuzulul Qur’an serta sekaligus dipadu dengan doa di malam kemerdekaan. Ada apa doa di malam kemerdekaan ? 17 Agustus 1945 itu tepat pada 17 ramadhan dimasa itu, jadi kita merayakan hari kemerdekaan, di istiqlal insya ALLAH, jadi bagian dari Haul Ahlul Badr, bagian dari Nuzulul Qur’an. Tempatnya dimana? Yg jelas gratis, .dimana?, kalau di geora bung karno bayar karcis. Kita mau bikin di Monas, tidak bisa Karena malam 17 Agustus itu, ring 1 banyak tenda – tenda tentara, jadi kita mengadakannya di Masjid Istiqlal. Malam 17 Agustus 2011 insyaAllah di Istiqlal. Kabar sudah sampai dari Guru Mulia Al Musnid AlHabib Umar bin Muhammad bin Hafidz dan beliau gembira, kenapa? Karena waktunya sama, 1 ramadhan disana (tarim, Yaman) 1 ramadhan disini, jadi malam 17 ramadhan disana malam 17 ramadhan disini. Beliau bergembira dengan acara kita, insyaAllah acara kita sukses.amin.
Selanjutnya qasidah penutup dan demikian saudara – saudariku yang kumuliakan, selanjutnya doa penutup oleh fadhilatul sayyid AlHabib Hud bin Muhammad bagir alattas, tafadhol masykuro.