Kamis, 17 November 2011

NU dan MUI Jatim Seriusi Wacana Penutupan Dolly

NU dan MUI Jatim Seriusi Wacana Penutupan Dolly Surabaya, NU Online
Wacana penutupan lokalisasi Dolly kembali dilontarkan. Kali ini, wacana penutupan tengah diseriusi parpol dan ormas Islam. Namun, sebelum menutup lokalisasi terbesar se Asia Tenggara ini, masih dicarikan solusi terbaik berkaitan dengan penanganan masalah yang akan muncul pasca penutupan.

Pertemuan pembahasan penutupan Dolly ini dihadiri PWNU Jatim, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim. Perwakilan dari MUI Jatim, KH Abdurahman Navis yang juga mengaku jika pertemuan yang digelar di RM Agis ini untuk mencari solusi yang terbaik agar tidak menimbulkan masalah lagi setelah ditutup.

"Kami paham, banyak masalah soial ekonomi yang berhubungan dengan prostitusi Dolly. Tidak melulu masalah agama. Karenanya kami mengundang berbagai elemen masyarakat, khususnya ulama dan pemerintah untuk duduk bersama," jelas Abdurrahman, Kamis (17/11).

Bahkan, MUI akan juga mengundang mantan Gubernur DKI Sutiyoso untuk berbagai pengalamannya waktu dulu yang sukses menutup lokalisasi Kramat Tunggak dan sekarang dijadikan Islamic Centre.

Sementara itu, NU juga mendukung wacana penutupan serta mencari solusi untuk lokalisasi Dolly. Perwakilan dari PWNU Jatim, KH Abdul Matin dari PWNU juga mengaku sangat mendukung rencana penutupan Dolly. Dan beliau percaya penutupan tempat maksiyat ini akan membawa dampak baik bgi Indonesia, khususnya warga Jawa Timur.
Menurutnya, jika ada kemaksiyatan dibiarkan merajalela di suatu wilayah, akan mengundang kemudlaratan yang lebih besar.
"NU sepenuh hati mendukung rencana ini. Tapi tentu saja harus dicarikan penyelesaian yang baik buat masyarakat yang hidup dari dunia haram ini. Untuk para pelakunya, yakni para WTS, juga mesti dibekali dengan ketrampilan tertentu agar bisa tetap hidup layak setelah lepas dari jerat prostitusi," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar